Tuesday, January 14, 2020

RISK AND RETURN


RISK AND RETURN
Di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan I

Dosen Pengampu :

Ninnasi Muttaqiin, S.M.B., M.SM

Disusun Oleh :

1. Sendy Wahyu Pratama (5130018044)
2. Siti Maghfiroh (5130018047)
3. Rifi Ultari Puspita (5130018048)
4. Dwi Indah Nur Mahmudah (5130018058)
5. Moh.Abduh (5130018066)
6. Muhammad Bagus Burham (5130018068)


PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ SURABAYA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya penulis bisa menyelesaikan makalah tentang “Risk And Return” mata kuliah Manajemen Keuangan.
Shalawat serta salam mari kita curahkan pada kekasih Allah yang berakhak mulia, yang diutus ke muka bumi untuk menyampaikan risalah, juga untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dialah Nabi Muhammad yang bergelar Uswatun Hasanah yang sudah sangat pantasnya untuk kita teladani sifat-sifatnya.
Akhirnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penyelesaian makalah ini, khususnya kepada Ibu Ninnasi Muttaqiin selaku pengampumata kuliah Manajemen keuangan.
Surabaya, 24 Desember 2019

Penulis




DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan Perumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Definisi Risiko (Risk)
2.2  Definisi Return
2.3  Definisi Risk And Return
2.4  Emas danRisk And Return
2.5  Risiko Investasi
2.6  Expected Return
2.7  Sumber-Sumber Risiko yang Mempengaruhi Besarnya Risiko suatu Investasi
2.8  Sysematic Risk, Unsystematic Risk, danTotal Risk
2.9  Alternatif-Alternatif Menghindari Risiko
2.10                      Mengelola Risiko
2.11                      Perhitungan Risiko
2.12                      Perhitungan Covariance
2.13                      Perhitungan Expected Returnpada Satu Sekuritas
2.14                      Perhitungan Keuntungan Yang Diharapkan pada Portofolio
2.15                      Perhitungan Rata-Rata Return
2.16                      Menghitung Returndari Suatu Sekuritas yang Diharapkan
2.17                      Hubungan Karakteristik denganRisk And Return
2.18                      Risk Free Landing And Borrowing Rate
2.19                      Portofolio Dua Saham dengan Expected Return dan Standar Deviasi yang Berbeda
2.20                      Dana Pinjaman dan Expected Return
2.21                      Risk And Return pada Tiga Sektor Bisnis yang Berbeda
2.22                      Pergerakan Aset pada Risiko yang Semakin Tinggi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
           Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalampengambilan keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk)keputusan keuangan tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkandiperoleh di masa mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalanyang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata daritingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi denganmenggunakan statistika.Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan memberikan imbalanyang lebih besar, yang dalam keuangan dikenal dengan istilah “High Risk High Return”. Adatrade off antara risk dan return, sehingga dalam pemilihan berbagai alternatif keputusankeuangan yang mempunyai risiko dan tingkat pengembalian yang berbeda-beda, pengambilankeputusan keuangan perlu memperhtungkan risiko relatif keputusannya. Untuk mengukurrisiko relatif digunakan koefisien variasi, yang menggambarkan risiko per unit imbalan yangdiharapkan yang ditunjukkan oleh besarnya standar deviasi dibagi tingkat pengenbalian yangdiharapkan.


1.2    Rumusan Masalah
1.      Apakah Definisi Risiko (Risk)?
2.      Apakah Definisi Return?
3.      Apakah Definisi Risk And Return?
4.      Apa yang dimaksud Emas dan Risk And Return?
5.      Apa yang dimaksud Risiko Investasi ?
6.      Apa yang dimaksud Expected Return?
7.      Bagaimana Sumber-Sumber Risiko yang Mempengaruhi Besarnya Risiko suatu Investasi?
8.      Apa yang dimaksud Sysematic Risk, Unsystematic Risk, dan Total Risk?
9.      Apa Alternatif-Alternatif Menghindari Risiko?
10.  Bagaimana Mengelola Risiko?
11.  Bagaimana Perhitungan Risiko?
12.  Bagaimana Perhitungan Covariance?
13.  Bagaimana Perhitungan Expected Return pada Satu Sekuritas?
14.  Bagaimana Perhitungan Keuntungan Yang Diharapkan pada Portofolio?
15.  Bagimana Perhitungan Rata-Rata Return?
16.  Menghitung Return dari Suatu Sekuritas yang Diharapkan?
17.  Apa Hubungan Karakteristik dengan Risk And Return?
18.  Apa yang dimaksud Risk Free Landing And Borrowing Rate?
19.  Apa yang dimaksud Portofolio Dua Saham dengan Expected Return dan Standar Deviasi yang Berbeda?
20.  Apa yang dimaksud Dana Pinjaman dan Expected Return?
21.  Bagaimana Risk And Return pada Tiga Sektor Bisnis yang Berbeda?
22.  Bagaimana Pergerakan Aset pada Risiko yang Semakin Tinggi?
                                   
1.3   Tujuan Perumusan Masalah
1.      Mengetahui Definisi Risiko (Risk)
2.      MengetahuiDefinisi Return
3.      MengetahuiDefinisi Risk And Return
4.      MengetahuiEmas dan Risk And Return
5.      MengetahuiRisiko Investasi
6.      MengetahuiExpected Return
7.      MengetahuiSumber-Sumber Risiko yang Mempengaruhi Besarnya Risiko suatu Investasi
8.      MengetahuiSysematic Risk, Unsystematic Risk, dan Total Risk
9.      MengetahuiAlternatif-Alternatif Menghindari Risiko
10.  MengetahuiMengelola Risiko
11.  MengetahuiPerhitungan Risiko
12.  MengetahuiPerhitungan Covariance
13.  MengetahuiPerhitungan Expected Return pada Satu Sekuritas
14.  MengetahuiPerhitungan Keuntungan Yang Diharapkan pada Portofolio
15.  MengetahuiPerhitungan Rata-Rata Return
16.  MengetahuiMenghitung Return dari Suatu Sekuritas yang Diharapkan
17.  MengetahuiHubungan Karakteristik dengan Risk And Return
18.  MengetahuiRisk Free Landing And Borrowing Rate
19.  MengetahuiPortofolio Dua Saham dengan Expected Return dan Standar Deviasi yang Berbeda
20.  MengetahuiDana Pinjaman dan Expected Return
21.  MengetahuiRisk And Return pada Tiga Sektor Bisnis yang Berbeda
22.  MengetahuiPergerakan Aset pada Risiko yang Semakin Tinggi



BAB II
PEMBAHASAN
RISK AND RETURN

1.      Definisi Risiko  (Risk)
Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Pembahasan risiko memilki keterkaitan kuat dengan pembahasan investasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Raharjo bahwa, risiko adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan.
Setiap keputusan investasi memiliki keterkaitan kuat dengan terjadinya risiko, karena perangkat keputusan investasi tidak selamanya lengkap dan bisa dianggap sempurna, namun disnaa terdapat berbagai kelemahan yang tidak teranalisis secara baik dan sempurna. Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim menjelaskan pengertian dari analisis risiko adalah proses pengukuran dan penganalisisan risiko disatukan dengan keputusan keuangan dan investasi. Sehingga secara umum risiko dapat ditangkap sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan suatu pertimbangan.

2.      Definisi Return
Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu da institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Adapun menurut R.J. Shook return merupakan laba investasi, baik melalui bunga ataupun dividen.
Ada beberapa pengertian return yang umum dipakai dalam dunia investasi yaitu :
a.       Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi ekuitas pemegang saham.
b.      Return on capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang memiliki imbal hasil modal yang di INVESTASIKAN dan bukannya distribusi dividen. Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
c.       Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.
d.      Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.
e.       Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi.
f.       Return on net workatau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang saham dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan kekayaan bersihnya.
g.      Return on sales atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk menentukan efisiensi operasi perusahaan, sseorang dapat membandingkan presentase penjualan bersihnya yang mencerminkan laba sebelum pajak terhadap variabel yang sama dari periode sebelumnya. Presentase yang menunjukkan tingkat efisiensi operasi ini bervariasi antar industri.
h.      return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang.
i.        Return total (total return)merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
j.        Return realisasi portofolio (portofolio realized return) merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.
k.      Return ekspektasi portofolio (portofolio expected return) merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.

3.      Definisi Risk and Return
Risk and returnmerupakan kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi dan individu dalam keputusa investasi yaitu baik kerugian ataupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi.dalam dunia investasi dikenal adanya hubungan kuat antara risk and return, yaitu jika risiko tinggi maka return (keuntungan) juga akan tinggi begitu pula sebaliknya jika return rendah maka risiko juga akan rendah. Maka kita dapat menyimpulkan bahwa bentuk hubungan antara risk and return adalah,
a)      Bersifat linear atau searah.
b)      Semakin tinggi return maka semakin tinggi pula risiko.
c)      Semakin besar asset kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
d)     Kondisi hubungan yang bersifat linear ini hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal, karena pada kondisi pasar yang tidak normal semua ini bisa saja berubah atau tidak seperti yang diharapkan.








                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               

                                                                                                                                                                                       

Pada gambar 17.2 terlihat bahwa risiko terendah adalah yang paling
berdekatan dengan RF (risk free/bebas risiko), dan yang risiko tertinggi berada pada posisi Kontrak “future” dan Ekuitas internasional. Risiko rendah tersebut terjadinya karena perlindungan untuk mengusahakan risiko yang rendah telah diterapkan dengan sangat baik. Semakin besar reserve(cadangan) yang dimiliki oleh sebuah institusi maka semakin besar pula kemampuan institusi tersebut untuk menjamin bebas risiko tersebut.

Pada gambar 17.3 di atas hubungan risiko dan expected return dapat kita jelaskan mengenai posisi “goverment protection” yaitu :
1.      Pertama, SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dianggap oleh banyak investor sebagai risk free atau bebas risiko. Terutama karena SBI diterbitkan oleh lembaga yang sangat credible yaitu Bank Indonesia atau bank sentral.
2.      Kedua, obligasi pemeritahan pusat dan obligasi pemerintah daerah adalah dianggap memiliki jaminan kuat karena dilindungi oleh pemerintah yang memiliki otoritas kuat di tempat tersebut.
3.      Ketiga, obligasi pemerintah asing merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintahan asing dan dijual di negara lain. Misalnya Pemerintaha Swedia menerbitkan obligasi dan menjualnya ke beberapa negara, maka tentu obligasi tersebut dijamin oleh pemerintah Negara Swedia.
4.      Keempat, Time deposit dan saving adalah dijamin oleh pemerintahan dalam jumlah tertentu yang dimaksud. Pinjaminan dana nasabah oleh pemerintah ini merupakan bukti perhatian pemerintah secara konsisten dalam melindungi dan bertanggungjawab terhadap berbagai kepemilikian dana nasabah yang berada di bank, dan juga memberi sinyal positif ke pasar dalam negeri dan luar negeri bahwa kondisi ekonomi dan moneter Indonesia tetap dalam keadaan stabil dan terkendali dengan baik.

Warrant, option dan future adalah bagian dari derivative. Derivatif adalah suatu produk  keuangan. Adapun pengertian masing-masingnya adalah sebagai berikut :
a.       Warrant adalah sertifikat tertiban perusahaan yang mewakili sebuah opsi untuk membeli sejumlah tertentu lembar saham pada harga tertentu sebelum tanggal yang ditentukan. Warrant ini diperdagangkan di pasar modal dan dapat dibeli dipasar modal. Menurut Lani Salim bahwa, “Warrant memberi fleksibelitas yang cukup tinggi pada penerbit untuk menyusun warrant sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan tertentu dalam pasar. Fleksibelitas ini membuat warrant menjadi produk derivatif yang sangat popular untuk sebagian investor ritel.
b.      Opsi (option). Kontrak opsi adalah kontrak antara dua pihak yang menyebutkan hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli (dalam kasus option call) atau menjual (dalam kasus option put) sekuritas yang mendasarinya pada harga yang ditentukan pada atau sebelum tanggal yang telah ditentukan.

Tabel 17.1 : Option dan Warrant

OPTION
WARRANT
Standar Call, Standar Put

Equity Call, Equity Put
Flex (fleksibel)

Instalment
Spot

Endowment
Long Term (jangka panjang)

Capped
LEPO

Index
Index Option

Capital Plus
Index LEPO

Low Exercise Price


Currency
     
Maka bagi investor semua itu dapat dibuktikan pada gambar dibawah ini. Dan yang harus di ingat investor sering melihat setiap keputusan investasi dari berbagai sudut perspektif namun secara umum ada 4 perspektif yang sering dijadikan rujuk yaitu :
1.      Produk investasi tersebut memberi keuntungan yang tinggi dan risiko yang rendah. Walau dalam kenyataan risk and return selalu bersifat liniear.
2.      Menginginkan setiap keputusan analisis juga dilihat dari segi perspektif capital gain, yaitu membeli pada harga rendah dan menjual pada harga tinggi.
3.      Melakukan keputusan investasi yang bersifat suistainable (berkelanjutan), dengan maksud perolehan keuntungan terus bisa diperoleh setiap waktunya.
4.      Tempat ia berinvestasi adalah jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dari segi legalitas hukum.

Pada gambar 17.4 terlihat bahwa pergerakan time deposit berada pada posisi dengan garis trend bersifat stabil yaitu pada 5,5%. Artinya expected return yang diterima pada posisi rata-rata 5,5%. Jika ada beberapa lembaga perbankan menaikkan ke posisi 6% maka di waktu yang lain dalam kondisi tertentu menurunkan kembali ke posisi 5,5% atau bahkan ke posisi 5,2%. Dan secara realita memang menyimpan uang dibank dalam bentuk deposito (time deposit) adalah cenderung memiliki tingkat risk yang tidak fluktuatif dan bersifat perolehan keuntungan dalam bentuk presentase bunga adalah stabil.
Adapun untuk melihat bagaimana pergerakan valas atau foreigncurrency (mata uang asing) dalam bentuk technical dan mengapa valas memiliki sudut pandang risk and return yang lebih tinggi daripada time deposit (deposito) dapat kita lihat gambar di bawah ini.
Pada gambar 17.5 terlihat bahwa pergerakan valas memiliki kualitas fluktuasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pergerakan time deposit (deposit). Kondisi ini terjadi dengan beberapa sebab, yaitu :
1.      Penetapan suku bunga time deposit sangat ditentukan oleh kebijakan perbankan yang bersangkutan. Jika ia menetapkan suku bunga deposito yang terlalu rendah maka public akan kurang berminat untuk mendepositokan uangnya ke bank, dan jika ia menetapkan tingkat suku bunga deposito yang terlalu tinggi maka bank juga akan kesulitan dalam membayar kewajibannya kepada para deposan. Karena dana deposit juga akan dipakai dalam berbagai bentuk yang memberikan keuntungan bagi bank, seperti untuk penyaluran kredit.
2.      Pergerakan valas atau valuta asing (foreign currency) dianggap lebih tinggi da sulit untuk diperhitungkan karena ini bersifat global dan kondisi naik turunnya dipengaruhi oleh berbagai faktor baik oleh kondisi mikro dan makro ekonomi domestik serta internasional. Dan setiap pihak tidak pernah mengetahui dengan pasti kondisi tersebut, namun hanya bisa memperkirakannya saja baik dengan  pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Emas dan Risk and Return
Emas dikenal oleh public memiliki berbagai macam bentuk :
·         Emas batangan, emas yang masih dalam bentuk asli dan cenderung memiliki nilai yang lebih tingi.
·         Emas koin, emas yang sudah dibentuk menjadi coin dan diedarkan di pasaran sebagai salah satu alat tukar dalam setiap transaksi.
·         Emas perhiasan, emas yang sudah di bentuk menjadi perhiasan dan komposisi emasnya sudah mengalami penurunan jumlah presentase.

Risiko Investasi
Investor dalam mengambil setiap keputusan investasi adalah selalu berusaha untuk meminimalisir berbagai risiko yang timbul, baik risiko yang bersifat jangka panjang maupun pendek. Setiap perubahan berbagai kondisi mengharuskan seorang investor memutuskan strategi apa yang harus diterapkannya. Dengan begitu resiko investasi dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara actual return dan expected return (E(R).
·         Actual Return : Tingkat keuntungan yang sebenarnya
·         Expected Return : keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor di kemudian hari terhadap sejumlah dana yang telah di tempatkannya (tingkat keuntungan yang di harapkan)
Sumber-Sumber Risiko yang Mempengaruhi Besarnya Risiko suatu Investasi
Menurut Eduardus Tandelilin:
a.       Risiko suku bunga, jadi naik turunnya suku bunga baik berupa deposito, tabungan dan pinjaman akan mempengaruhi keputusan publik dalam menetapkan keputusannya. 
b.      Risiko pasar, digambarkan seperti adanya fluktuasi pasar, krisis moneter, dan resesi ekonomi.
c.       Risiko inflasi
d.      Risiko bisnis, perkembangan dalam bidang trend, mode, dan dinamika lainnya mampu mempengaruhi beberapa keputusan publik dalam melakukan pembelian.
e.       Risiko financial, seperti memakai utang dalam membiayai perusahaan
f.       Risiko likuiditas, kemampuan likuiditas perusahaan dalam memenuhi kebutuhan jangka pendeknya seperti : membayar gaji karyawan dan biaya operasional lainnya.
g.      Risiko nilai tukar mata uang,
h.      Risiko negara, seperti menyangkut dengan kerusuhan politik, kudeta militer dan pemberontakan lainnya.

8.systematic Risk, Unsystematic Risk, dan total risk
            Pembahasan tentang risiko sistematis dan risiko sistematis dan risiko tidak sistematis adalah sudah banyak dikaji dan diteliti. Pembahasan kedua risiko ini sering dibahas dalam konteks portofolio pasar. Beberapa rekomendasi yang diberikan menjelaskan bahwamekanisme berlakunya konsep  diversifikasi investasi adalah tidak bisa diterapkan  pda seluruh bidang risiko yaitu terutama pada risiko yang sifatnya menyeluruh terjadi secara global. Dalam kondisi seacara menyeluruh ini sangat sulit untuk suatu perusahaan bisa membendung risiko yang timbul tersebut.
Adapun pengertian dari systematic Risk, Unsystematic Risk, dan total risk adalah:
a.      systematic Risk
systematic Risk (risiko sistematis) adalah risiko yang tidak diversifikasikan atau dengan kata lain risiko yang sifatnya mempengaruhi secara menyeluruh.
b.      Unsystematic Risk
Risiko yang tidak sistematis, yaitu hanya membawa dampak pada perusahaan yang terkait saja. Jika suatu perusahaan mengalami Unsystematic Risk maka kemampuan untuk mengatasinya masih akan bisa dilakukan, karena perusahaan bisa menerapkan berbagai strategi untukmengatasinya seperti diversifikasi portofolio.
c.       Total risk
Total risk adalah gabungan dari Unsystematic Riskdan systematic Risk . jadi hasil penjumlahan dari unsystemat risk dan systematic risk kita akan memperoleh total risiko.
9. Alternatif-alternatif menghindari risiko
Untuk menghindari risiko yang timbul terhadap aktivitas investasi yang dilakukan perlu dilakukan alternatif-alternatif dalam pengambilan keputusan.  Alternatif keputusan yang di ambil adalah yang di anggap realistis dan tidak akan menimbulkan masalah nantinya. Tindakan seperti ini di anggap sebagai strategi investasi.
Bahwa berbagai keputusan-keputusan strategis akan menghasilkan nilai yang yng lebih besar bagi perusahaan. Dimana tindak lanjut dari keputusan strategis ini adalah dengan melibatkan secara maksimal sumber daya yang ada untuk mengimplementasikan keputusan yang dimaksud dan menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas implementasi ini.
Artinya adalah risiko yang timbul merupakan bentuk dari realita yang terjadi yang mana risiko itu selalu saja sulit untuk dihindari namun diusahakan terjadi dalam jumlah yang sanagt minim.
10. Mengelola risiko
            Dalam aktivitas yang namanya risiko adalah pasti terjadi dan sulit  untuk dihindari sehingga bagi sebuah lembaga bisnis seperti misalnya perbankan sangat penting untuk memikirkan bagaimana mengelola atau memanage risiko tersebut. Pada dasarnua risiko itu sendiri dapat dikelola dengan 4 cara, yaitu:
a.      Memperkecil risiko
Keputusan untuk memperkecil risiko adalah dengan cara tidak memperbesar setiap keputusan yang mengandung risiko tinggi tapi membatasinya bahkan meminimalisinya guna agar risiko tersebut tidak menambah menjadi besar dari control pihak manajemen perusahaan.
b.      Mengalihkan risiko
Keputusan mengalihkan risiko adalah dengan cara risiko yang kita terima tersebut kita alihkan tempat lain sebagian, seperti dengan keputusan mengasuransikan bisnis guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya tidak diketahui kapan waktunya.
c.       Mengontrol risiko
Keputusan mengontrol risiko  adalah dengan cara Melakukan kebijakan mengantisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi.
d.      Pendanaan risiko
Keputusan pendaan risiko adalah menyangkut dengan menyediakan sejumlah dana sebagai reserve (cadangan) guna mengantisipasi terhadap timbulnya risiko dikemudian hari.
11.  perhitungan Risiko
            Ada model perhitungan risiko yang paling sering dipergunakan khususnya dalam investasi  adalah secara varians dan standar deviasi. Perhitungan risiko dalam suatu investasi menyangkut dengan perhitungan terhadapa return yang diharapkan dari suatu investasi atau apa yang biasa disebut dengan return on investment (ROI).
return on investment menurut joel G. Siegel adalah rasio untuk mengukur kekuatan penghasilan atas aktiva. Rasio tersebut menyatakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh penghasilan terhadap operasi bisnis dan menjadi ukuran keefektifan manajemen.
Untuk mengerti secara sederhana bahwa risiko yang terkecil itu adalah obligasi (bond) yang dijual oleh pemerintah, karena sudah pasti itu akan aman dimana pemerintah pasti akan membeli kembali dan membayar bunganya sesuai dengan perjanjian dalam artian jaminannya adalah oleh pemerintah. Dan risiko yang tertinggi adalah saham yang dijual oleh perusahaan karena memungkinkan saja jika perusahaan itu tidak akan sanggup membyarnya karena perusahaan sedang mengalami posisi seperti financial distress.
Dalam pendekatan matematis untuk menghitung varians dan standar deviasi dapat dipergunakan rumus sebagi berikut.
Varians return= o2 =[Ri-E(R)]2pri
Standar deviasi= o2 =(o2 )1/2


Keterangan:
o2 = varians return
o= standard deviasi
E(R)= return yang diharapkan dari suatu surat berharga
Ri = return ke-i yang mungkin terjadi
Pri = probabilitas kejadian return ke-i contohnya dapat kita lihat dibawah ini
a.      definisi stand deviasi
standar deviasi (0) atau simpangan baku adalah suatu estimasi probabilitas perbedaan return nyata dari return diharapkan.Dalam konsep dijelaskan bahwa semakin besar angka standart deviasi yang diperoleh maka artinya semakin besar risiko yang akan diterima, begitu pula sebaliknya semkin mecil angkanya maka semakin kecil standart deviasinya.
b.      Definisi varians
Ada beberapa yang menjelaskan tentang varians yang dapat kita lihat dibawah ini.
a.       Dalam statistik, ukuran penyerapan dari penyebaran probabilitas. Hal ini merupakan pangkat dua deviasi standar.
b.      Selisih pendapatan, biaya dan keuntungan terhadap jumlah yang direncanakan.
c.       Selisih statistik dalam sebuah disperse distribusi, dihitung dengan menjumlahkan kuadrat dari deviasi rata-rata.
d.      Variance (nilai kuadrat dari deviasi standart) yang disimbolkan 02 atau pangkat dua dari standart deviasi.
c.       Definisi coefficient of variation
Definisi coefficient of variation adalah ukuran penyebaran relatif atau risiko relatif.

12. Perhitungan Covariance
Kajian covariance merupakan bagian tindak lanjut dari penguatan pemahaman tentang standard deviasi. Ini sebagai mana dikatakan oleh R.J Shook*) bahwa, "Covariance adalah korelasi antara dua variabel dikalikan dengan standard deviasi masing-masing." Di sisi lain Jogianto mengatakan bahwa, "Covariance adalah pengukur yang menunjukkan arah pergerakan dua buah variabel."

Adapun rumus dari covariance adalah,
Cov(RaRb)=
Keterangan:
Cov(RaRb)       = Covarian return saham a dan return saham b
Rai                          = Return saham a
 Rbi                        = saham b
E(Ra)               = Expected return saham a
E(Rb)               = Expected return saham b
Pri                          = Probabilitas terjadinya masa depan untuk kondisi ke i
n                      =Totalitas atau jumlah dari kondisi-kondisi yang diperkirakan untuk masa yang akan    datang dengan berbagai tafsiran perkiraan yang ada

13. Perhitungan Expected Return pada Satu Sekurítas
pada soal di bawah ini kíta akan menghitung expected return pada satu sekuritas.
Tabel return i dan propabilitas i
Ri
Pri
32%
0.06
14%
0.66
0%
0,14
-10%
0,17
Maka keuntungan yang diharapkan adalah
E(R) = (0,32)  (0,06) +  (0,14) (0,66) + (0) (0,14) + (0,10) (0,07)
= 0,1046
=10,46%
14. Perhitungan Keuntungan yang Diharapkan pada Portofolio
pengertian dari portofolio adalah sebuah bidang ilmu yang khusus mengkaji tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk menurunkan risiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin, termasuk salah satunya dengan menganekaragamkan risiko tersebut.
Rumus :
E(RP) = XA . E(RA)+ XB . E(Rb)
Keterangan
E (Rp) = expected return portofolio
E (RA) = expected return A
E (RB) = expected return B
XA = uang yang diinvestasikan pada saham A
XB = uang yang diinvestasikan pada saham B

15. Perhitungan Rata-Rata Return
Untuk menghitung rata-rata return dalam suatu periode pengamatan dapat dipergunakan rumus di bawah ini.
Rumus:
Keterangan
E(Ri) = expected return pada i
Ri = return pada i.
Rin = return pada i dipriode akhir yang diperhitungkan
n = jumlah periode amatan.

16. Menghitung Return dari suatu sekuritas yang diharapkan
Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu sekuritas yang harus di lakukan oleh investor adalah memahami kemungkinan resiko dari sautu tindakan.

Adapun rumus
Text Box:
 





Keterangan

E(R) = return yang diharapkan dari suatu sekuritas
= return ke - i yang mungkin terjadi
            = kemungkinan kejadian return ke - i
n   = banyak return yang mungkin terjadi

17. Hubungan antara karakteristik dengan risk and return

Dalam pengambilan keputusan tentu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya yang setiap individu memliki karakteristik yang berbeda. Sedang karakteristik adalah suatu sifat, pembeda yang juga mejadi ciri khusus seseorang atau mahluk hidup yang mana tumbuh bersamaan dengan bertambahnya usia dan pengalaman yang ia miliki.

Terdapat setidaknya tiga karakterisik secara umum :

1. Takut pada risiko (Risk Avoider)
Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya mengindari risiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. Karakter pebisnis yang melakukan tindakan seperti ini disebut dengan safety player.

2. Hati-hati pada risiko (Risk Indifference)
Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan diaplikasikan. Bagi kalangan bisnis, mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem disebut sebagai tipe peragu.

3. Suka pada risiko (Risk Seeker atau Risk Lover)
Karakteristik ini adalah tipe yang begitu suka pada risiko. Mereka terbiasa dengan spekulasi dan itu pula yang membuat penganut karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar dan juga pemimpin besar.


18. Risk Free Lending and Borrowing Rate

Kondisi risk free lending and borrowing rate terjadi pada para investor yang berani mengambil resiko seiring dengan peningkatan kualitas kompetensi kemampuan dan kekayaan mereka. Pada saat mereka memiliki peningkatan kompetensi keilmuan dalam menganalisis pasar saham, baik secara kuantitatif dan kualitatif menyebabkan timbulnya rasa percaya diri yang kuat untuk mencoba meningkatkan resiko dengan harapan terjadinya hubungan yang linear. Maksud dari hubungan linear adalah peningkatan resiko juga berdampak pada peningkatan keuntungan yang akan diperoleh (expexted return).

19. Portofolio 2 saham dengan expected return dan Standar Deviasi yang berbeda

 apabila kita menginvestasikan uang kita dengan cara membeli saham, hal ini akan banyak mengandung resiko buat kita, yakni berupa adanya capital loss yang mungkin akan timbul apabila kita menjual kembali saham yang telah kita miliki tersebut atau pada deviden yang akan kita terima. Dalam hal ini, apabila kita ingin menginvestasikan uang kita dengan jalan membeli saham, kita akan memperoleh expected return sebesar 18% tetapi dengan mengandung resiko yang tinggi pula yakni sebesar 20%. Dibandingkan dengan membeli saham, maka lebih menguntungkan apabila kita menginvestasikan uang yang kita miliki tersebut pada obligasi dengan memperoleh expected return sebesar 15,5% dengan risk sebesar  0.
20. dana pinjaman dan expected return
Expected return atau keuntungan yang diharapkan merupakan gambaran keinginan dari seseorang investor dalam memperhitungkan return investasi dan besarnya profitability yang mungkin akan timbul. Dimana setelah diperhitungkan mungkin saja standar deviasi-nya adalah terlalu besar sehingga dianggap tidak tepat waktu atau tidak sesuai.
Namun begitu pula sebaliknya jika hasil hitungan memperlihatkan bahwa keuntungan yang diharapkan atau expected return adalah lebih besar dari beban suku bunga pinjaman maka project tersebut akan dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
21. risk and return pada tiga sektor bisnis yang berbeda
            Untuk memahami risk and return pada tiga sektor bisnis yang berbeda kita dapat memperhatikan pada gambar di bawah ini dengan asumsi ada tiga sektor bisnis yang saling  tidak berhubungan atau besifat tidak searah, yaitu sektor A = food and beverage, B = travel dan perhotelan, dan C = real estate.

Maka berdasarkan gambar diatas kita dapat membuat rekomendasi dari segi risk and return, bahwa manakah diantar sektor bisnis tersebut yang lebih tepat diputuskan dalam asumsi kondisi ekonomi Indonesia pada saat ini (tahun 2009).
            Dari gambar diatas atas dasar efficient line dapat kita tarik beberapa kesimpulan yaitu,
a.       Sektor bisnis food and beverage adalah sektor bisnis yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Produk yang disajikan/dijual dibutuhkan oleh banyak orang
2.      Produk yang disajikan /dijual memiliki turnover yang tinggi
3.      Produk memiliki tingkat kadaluarsa yang cepat
4.      Memiliki banyak saingan
5.      Barang di jual dibanyak tempat mulai dari perkotaan hingga ke pedesaan.
6.      Barang mentah berasal dari dalam negeri atau bisa diperoleh di dalam negeri, karena bisa dikatakan semua bahan mentah berasal dari sektor pertanian, perikanan, kelautan, dan peternakan.
7.      Sangat mengutamakan kepuasan ke pada konsumen.
8.      Riset dan penciptaan produk baru harus selalu diciptakan agar memiliki variasi di pasaran dan juga untuk menghindari kebosanan di kalangan konsumen.
b.      Sektor bisnis travel dan perhotelan
1.      Tidak dibutuhkan oleh banyak orang dalam artian jasa yang ditawarkan adalah hanya dipakai oleh orang yang membutuhkan saja.
2.      Membutuhkan modal yang besar untuk melaksanakan bisnis ini, seperti pada bisnis penerbangan dibutuhkan dana yang besar untuk membeli pesawat terbang.
3.      Sangan berhubungan dengan kondsi inflasi di luar negeri.
4.      Naik turunnya harga minyak di pasaran internasional sangat mempengaruhi harga tiket yang akan dibeli oleh konsumen.
5.      Sangat mengutamakan kepuasan dan pelayanan yang maksimal kepada para konsumen.
6.      Bahan baku untuk perbaikan dan perawatan mesin banyak yang harus di impor
7.      Pada kerusakan mesin yang tidak bisa diselesaikan dari dalam negeri harus mendatangkan teknisi dari luar negeri, yang otomatis biaya dikeluarkan untuk menggaji tenaga dari luar juga menjadi tinggi.
c.       Sektor bisnis real estate
1.      Membutuhkan modal yang besar untuk melaksanakan bisnis ini, seperti pada bisnis penerbangan dibutuhkan dana yang besar untuk membeli pesawat terbang.
2.      Sangat berhubungan dengan kondisi inflasi di luar negeri
3.      Naik turunnya harga minyak di pasaran internasional sangat mempengaruhi harga tiket yang akan dibeli oleh konsumen.
4.      Sangat mengutamakan kepuasan dan pelayanan yang maksimal kepada para konsumen.
5.      Beberapa bhan baku yang tidak bisa dihasilkan dari dalam negeri harus di datangkan dari luar negeri
6.      Model dan trend yang berlaku di pasaran harus selalu diikuti.
22. pergerakan aset pada risiko yang semakin tinggi
            Dalam kondisi pasar yang berisiko asset akan bergerak ke posisi yang makin lama tinggi risiko. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi pebisnis karena nilai aset yang dimilki seharusnya semakin tinggi, namun malah semakin rendah dan lebih jauh berdampak return yang akan diterima. Secara grafik kita dapat menggambarkan sebagai berikut.
Pada gambar di atas terlihat bahwa garis telah bergerak menurun dan menuju kepada kondisi yang jauh lebih tinggi risikonya yaitu dapat kita lihat baik garis A dan B. Jika penurunan itu disebabkan karena faktor eksternal, seperti market risk maka artinya secara konsep semakin besar beta maka semakin besar systematic risk yang akan ditanggung oleh suatu perusahaan.





                      




BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.      Struktur modal yang optimal adalah struktur yang memaksimalkan harga dari perusahaan, dan hal ini biasanya meminta rasio utang yang lebih rendah dari pada rasio yang memaksimalkan EPS yang diharapkan.
2.      Inti teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, kalau keputusan investasi dan kebijakan deviden dipegang konstan. Dan Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham, adalah struktur modal yang terbaik.
3.      Pengambilan keputusan sangatlah penting karena kalau perusahaan salah dalam pengambilan keputusan maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai atau tidak tepat sasaran.





DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment