RISK AND RETURN
Di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen
Keuangan I

Dosen Pengampu :
Ninnasi Muttaqiin, S.M.B., M.SM
Disusun Oleh :
1.
Sendy Wahyu Pratama (5130018044)
2.
Siti Maghfiroh (5130018047)
3.
Rifi Ultari Puspita (5130018048)
4.
Dwi Indah Nur Mahmudah (5130018058)
5.
Moh.Abduh (5130018066)
6.
Muhammad Bagus Burham (5130018068)
PRODI S1
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya penulis bisa
menyelesaikan makalah tentang “Risk And Return” mata kuliah Manajemen Keuangan.
Shalawat serta salam mari kita curahkan pada
kekasih Allah yang berakhak mulia, yang diutus ke muka bumi untuk menyampaikan
risalah, juga untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dialah Nabi Muhammad yang
bergelar Uswatun Hasanah yang sudah sangat pantasnya untuk kita teladani
sifat-sifatnya.
Akhirnya
kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penyelesaian
makalah ini, khususnya kepada Ibu Ninnasi
Muttaqiin selaku pengampumata kuliah Manajemen
keuangan.
Surabaya,
24
Desember 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Perumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Risiko (Risk)
2.2 Definisi Return
2.3 Definisi Risk And Return
2.4 Emas danRisk And Return
2.5 Risiko Investasi
2.6 Expected Return
2.7 Sumber-Sumber Risiko yang Mempengaruhi
Besarnya Risiko suatu Investasi
2.8 Sysematic Risk, Unsystematic Risk, danTotal
Risk
2.9 Alternatif-Alternatif Menghindari Risiko
2.10
Mengelola
Risiko
2.11
Perhitungan
Risiko
2.12
Perhitungan
Covariance
2.13
Perhitungan
Expected Returnpada Satu Sekuritas
2.14
Perhitungan
Keuntungan Yang Diharapkan pada Portofolio
2.15
Perhitungan
Rata-Rata Return
2.16
Menghitung
Returndari Suatu Sekuritas yang Diharapkan
2.17
Hubungan
Karakteristik denganRisk And Return
2.18
Risk
Free Landing And Borrowing Rate
2.19
Portofolio
Dua Saham dengan Expected Return dan Standar Deviasi yang Berbeda
2.20
Dana
Pinjaman dan Expected Return
2.21
Risk
And Return pada Tiga Sektor Bisnis yang Berbeda
2.22
Pergerakan
Aset pada Risiko yang Semakin Tinggi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ada dua
aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalampengambilan
keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk)keputusan
keuangan tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkandiperoleh
di masa mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalanyang
diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata
daritingkat pengembalian yang diharapkan yang
dapat diukur dari standar deviasi denganmenggunakan
statistika.Suatu keputusan keuangan yang
lebih berisiko tentu diharapkan memberikan imbalanyang lebih besar, yang dalam
keuangan dikenal dengan istilah “High Risk High Return”. Adatrade off antara risk dan return, sehingga dalam
pemilihan berbagai alternatif keputusankeuangan yang mempunyai risiko
dan tingkat pengembalian yang berbeda-beda, pengambilankeputusan keuangan perlu memperhtungkan risiko relatif keputusannya.
Untuk mengukurrisiko relatif
digunakan koefisien variasi, yang menggambarkan risiko per unit imbalan yangdiharapkan yang ditunjukkan oleh besarnya standar
deviasi dibagi tingkat pengenbalian yangdiharapkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Definisi Risiko (Risk)?
2. Apakah Definisi Return?
3. Apakah Definisi Risk And Return?
4. Apa yang dimaksud Emas dan Risk And Return?
5. Apa yang dimaksud Risiko Investasi ?
6. Apa yang dimaksud Expected Return?
7. Bagaimana Sumber-Sumber Risiko yang
Mempengaruhi Besarnya Risiko suatu Investasi?
8. Apa yang dimaksud Sysematic Risk,
Unsystematic Risk, dan Total Risk?
9. Apa Alternatif-Alternatif Menghindari Risiko?
10. Bagaimana Mengelola Risiko?
11. Bagaimana Perhitungan Risiko?
12. Bagaimana Perhitungan Covariance?
13. Bagaimana Perhitungan Expected Return
pada Satu Sekuritas?
14. Bagaimana Perhitungan Keuntungan Yang
Diharapkan pada Portofolio?
15. Bagimana Perhitungan Rata-Rata Return?
16. Menghitung Return dari Suatu
Sekuritas yang Diharapkan?
17. Apa Hubungan Karakteristik dengan Risk
And Return?
18. Apa yang dimaksud Risk
Free Landing And Borrowing Rate?
19. Apa yang dimaksud Portofolio
Dua Saham dengan Expected Return dan Standar Deviasi yang Berbeda?
20. Apa yang dimaksud Dana
Pinjaman dan Expected Return?
21. Bagaimana Risk And Return pada
Tiga Sektor Bisnis yang Berbeda?
22.
Bagaimana
Pergerakan Aset pada Risiko yang Semakin Tinggi?
1.3 Tujuan
Perumusan Masalah
1. Mengetahui Definisi Risiko (Risk)
2. MengetahuiDefinisi Return
3.
MengetahuiDefinisi
Risk And Return
4. MengetahuiEmas dan Risk And Return
5. MengetahuiRisiko Investasi
6.
MengetahuiExpected
Return
7. MengetahuiSumber-Sumber Risiko yang
Mempengaruhi Besarnya Risiko suatu Investasi
8. MengetahuiSysematic Risk, Unsystematic
Risk, dan Total Risk
9. MengetahuiAlternatif-Alternatif Menghindari
Risiko
10. MengetahuiMengelola Risiko
11. MengetahuiPerhitungan Risiko
12. MengetahuiPerhitungan Covariance
13. MengetahuiPerhitungan Expected Return
pada Satu Sekuritas
14. MengetahuiPerhitungan Keuntungan Yang
Diharapkan pada Portofolio
15. MengetahuiPerhitungan
Rata-Rata Return
16. MengetahuiMenghitung
Return dari Suatu Sekuritas yang Diharapkan
17. MengetahuiHubungan
Karakteristik dengan Risk And Return
18. MengetahuiRisk
Free Landing And Borrowing Rate
19. MengetahuiPortofolio
Dua Saham dengan Expected Return dan Standar Deviasi yang Berbeda
20. MengetahuiDana
Pinjaman dan Expected Return
21. MengetahuiRisk
And Return pada Tiga Sektor Bisnis yang Berbeda
22. MengetahuiPergerakan
Aset pada Risiko yang Semakin Tinggi
BAB II
PEMBAHASAN
RISK AND RETURN
1.
Definisi Risiko
(Risk)
Risiko dapat
ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang
akan terjadi nantinya (future) dengan
keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Pembahasan
risiko memilki keterkaitan kuat dengan pembahasan investasi. Sebagaimana
dikemukakan oleh Raharjo bahwa, risiko adalah tingkat potensi kerugian yang
timbul karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan
harapan.
Setiap keputusan
investasi memiliki keterkaitan kuat dengan terjadinya risiko, karena perangkat
keputusan investasi tidak selamanya lengkap dan bisa dianggap sempurna, namun
disnaa terdapat berbagai kelemahan yang tidak teranalisis secara baik dan
sempurna. Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim menjelaskan pengertian dari
analisis risiko adalah proses pengukuran dan penganalisisan risiko disatukan
dengan keputusan keuangan dan investasi. Sehingga secara umum risiko dapat
ditangkap sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan
terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan suatu pertimbangan.
2.
Definisi Return
Return
adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan,
individu da institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Adapun
menurut R.J. Shook return merupakan
laba investasi, baik melalui bunga ataupun dividen.
Ada beberapa pengertian return yang umum dipakai dalam dunia
investasi yaitu :
a. Return
on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan
pendapatan bersih dibagi ekuitas pemegang saham.
b. Return
on capital atau imbal hasil atas modal merupakan
pembayaran kas yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang memiliki imbal
hasil modal yang di INVESTASIKAN dan bukannya distribusi dividen. Investor
mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
c. Return
on investment atau imbal hasil atas investasi
merupakan membagi pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh
angka yang mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.
d. Return
on invested capital atau imbal hasil atas
modal investasi merupakan pendapatan bersih dan pengeluaran bunga perusahaan
dibagi total kapitalisasi perusahaan.
e. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi.
f. Return
on net workatau imbal hasil atas kekayaan bersih
merupakan pemegang saham dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan
laba bersih setelah pajak dengan kekayaan bersihnya.
g. Return
on sales atau imbal hasil atas penjualannya
merupakan untuk menentukan efisiensi operasi perusahaan, sseorang dapat
membandingkan presentase penjualan bersihnya yang mencerminkan laba sebelum
pajak terhadap variabel yang sama dari periode sebelumnya. Presentase yang
menunjukkan tingkat efisiensi operasi ini bervariasi antar industri.
h. return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh
oleh investor dimasa mendatang.
i.
Return
total (total return)merupakan return
keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
j.
Return
realisasi portofolio (portofolio realized
return) merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi
masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.
k. Return ekspektasi portofolio (portofolio expected return) merupakan
rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi masing-masing sekuritas
tunggal di dalam portofolio.
3.
Definisi Risk and Return
Risk
and returnmerupakan kondisi yang dialami oleh
perusahaan, institusi dan individu dalam keputusa investasi yaitu baik kerugian
ataupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi.dalam dunia investasi dikenal
adanya hubungan kuat antara risk and return, yaitu jika risiko tinggi maka return (keuntungan) juga akan tinggi
begitu pula sebaliknya jika return rendah maka risiko juga akan rendah. Maka
kita dapat menyimpulkan bahwa bentuk hubungan antara risk and return adalah,
a) Bersifat linear atau searah.
b) Semakin tinggi return maka semakin tinggi pula risiko.
c) Semakin besar asset kita tempatkan dalam
keputusan investasi maka semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi
tersebut.
d) Kondisi hubungan yang bersifat linear
ini hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal, karena pada kondisi
pasar yang tidak normal semua ini bisa saja berubah atau tidak seperti yang
diharapkan.
![]() |
Pada gambar 17.2 terlihat bahwa risiko terendah adalah yang paling
berdekatan dengan RF (risk free/bebas risiko), dan yang risiko
tertinggi berada pada posisi Kontrak “future”
dan Ekuitas internasional. Risiko rendah tersebut terjadinya karena
perlindungan untuk mengusahakan risiko yang rendah telah diterapkan dengan
sangat baik. Semakin besar reserve(cadangan)
yang dimiliki oleh sebuah institusi maka semakin besar pula kemampuan institusi
tersebut untuk menjamin bebas risiko tersebut.
Pada gambar 17.3 di atas hubungan risiko dan expected return dapat kita jelaskan mengenai posisi “goverment protection” yaitu :
1.
Pertama, SBI (Sertifikat Bank
Indonesia) dianggap oleh banyak investor sebagai risk free atau bebas risiko. Terutama karena SBI diterbitkan oleh
lembaga yang sangat credible yaitu Bank Indonesia atau bank sentral.
2.
Kedua, obligasi pemeritahan pusat dan
obligasi pemerintah daerah adalah dianggap memiliki jaminan kuat karena
dilindungi oleh pemerintah yang memiliki otoritas kuat di tempat tersebut.
3.
Ketiga, obligasi pemerintah asing
merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintahan asing dan dijual di
negara lain. Misalnya Pemerintaha Swedia menerbitkan obligasi dan menjualnya ke
beberapa negara, maka tentu obligasi tersebut dijamin oleh pemerintah Negara
Swedia.
4.
Keempat, Time deposit dan saving adalah
dijamin oleh pemerintahan dalam jumlah tertentu yang dimaksud. Pinjaminan dana
nasabah oleh pemerintah ini merupakan bukti perhatian pemerintah secara
konsisten dalam melindungi dan bertanggungjawab terhadap berbagai kepemilikian
dana nasabah yang berada di bank, dan juga memberi sinyal positif ke pasar
dalam negeri dan luar negeri bahwa kondisi ekonomi dan moneter Indonesia tetap
dalam keadaan stabil dan terkendali dengan baik.
Warrant, option dan future adalah bagian dari derivative. Derivatif adalah suatu
produk keuangan. Adapun pengertian
masing-masingnya adalah sebagai berikut :
a.
Warrant adalah sertifikat tertiban perusahaan
yang mewakili sebuah opsi untuk membeli sejumlah tertentu lembar saham pada
harga tertentu sebelum tanggal yang ditentukan. Warrant ini diperdagangkan di pasar modal dan dapat dibeli dipasar
modal. Menurut Lani Salim bahwa, “Warrant
memberi fleksibelitas yang cukup tinggi pada penerbit untuk menyusun warrant
sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan tertentu dalam pasar. Fleksibelitas
ini membuat warrant menjadi produk
derivatif yang sangat popular untuk sebagian investor ritel.
b.
Opsi (option). Kontrak opsi adalah kontrak antara dua pihak yang
menyebutkan hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli (dalam kasus option
call) atau menjual (dalam kasus option put) sekuritas yang mendasarinya pada
harga yang ditentukan pada atau sebelum tanggal yang telah ditentukan.
Tabel 17.1 : Option dan Warrant
|
OPTION
|
WARRANT
|
|
Standar Call, Standar Put
|
Equity Call, Equity Put
|
|
Flex (fleksibel)
|
Instalment
|
|
Spot
|
Endowment
|
|
Long Term (jangka panjang)
|
Capped
|
|
LEPO
|
Index
|
|
Index Option
|
Capital Plus
|
|
Index LEPO
|
Low Exercise Price
|
|
|
Currency
|
Maka bagi investor semua itu dapat dibuktikan pada gambar dibawah ini. Dan
yang harus di ingat investor sering melihat setiap keputusan investasi dari
berbagai sudut perspektif namun secara umum ada 4 perspektif yang sering
dijadikan rujuk yaitu :
1.
Produk investasi tersebut memberi keuntungan
yang tinggi dan risiko yang rendah. Walau dalam kenyataan risk and return
selalu bersifat liniear.
2.
Menginginkan setiap keputusan
analisis juga dilihat dari segi perspektif capital gain, yaitu membeli pada
harga rendah dan menjual pada harga tinggi.
3.
Melakukan keputusan investasi yang
bersifat suistainable
(berkelanjutan), dengan maksud perolehan keuntungan terus bisa diperoleh setiap
waktunya.
4.
Tempat ia berinvestasi adalah jelas
dan dapat dipertanggungjawabkan dari segi legalitas hukum.
Pada gambar 17.4 terlihat bahwa pergerakan time deposit berada pada posisi dengan
garis trend bersifat stabil yaitu pada 5,5%. Artinya expected return yang diterima pada posisi rata-rata 5,5%. Jika ada
beberapa lembaga perbankan menaikkan ke posisi 6% maka di waktu yang lain dalam
kondisi tertentu menurunkan kembali ke posisi 5,5% atau bahkan ke posisi 5,2%.
Dan secara realita memang menyimpan uang dibank dalam bentuk deposito (time deposit) adalah cenderung memiliki
tingkat risk yang tidak fluktuatif dan bersifat perolehan keuntungan dalam
bentuk presentase bunga adalah stabil.
Adapun untuk melihat bagaimana pergerakan valas atau foreigncurrency (mata uang asing) dalam
bentuk technical dan mengapa valas
memiliki sudut pandang risk and return
yang lebih tinggi daripada time deposit (deposito)
dapat kita lihat gambar di bawah ini.
Pada gambar 17.5 terlihat bahwa pergerakan valas memiliki
kualitas fluktuasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pergerakan time deposit (deposit). Kondisi ini
terjadi dengan beberapa sebab, yaitu :
1.
Penetapan suku bunga time deposit sangat ditentukan oleh
kebijakan perbankan yang bersangkutan. Jika ia menetapkan suku bunga deposito
yang terlalu rendah maka public akan kurang berminat untuk mendepositokan
uangnya ke bank, dan jika ia menetapkan tingkat suku bunga deposito yang
terlalu tinggi maka bank juga akan kesulitan dalam membayar kewajibannya kepada
para deposan. Karena dana deposit juga akan dipakai dalam berbagai bentuk yang
memberikan keuntungan bagi bank, seperti untuk penyaluran kredit.
2.
Pergerakan valas atau valuta asing (foreign currency) dianggap lebih tinggi
da sulit untuk diperhitungkan karena ini bersifat global dan kondisi naik
turunnya dipengaruhi oleh berbagai faktor baik oleh kondisi mikro dan makro
ekonomi domestik serta internasional. Dan setiap pihak tidak pernah mengetahui
dengan pasti kondisi tersebut, namun hanya bisa memperkirakannya saja baik
dengan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif.
Emas dan Risk and Return
Emas
dikenal oleh public memiliki berbagai macam bentuk :
·
Emas batangan, emas yang masih dalam bentuk asli dan cenderung
memiliki nilai yang lebih tingi.
·
Emas koin, emas yang sudah dibentuk menjadi coin dan diedarkan di
pasaran sebagai salah satu alat tukar dalam setiap transaksi.
·
Emas perhiasan, emas yang sudah di bentuk menjadi perhiasan dan
komposisi emasnya sudah mengalami penurunan jumlah presentase.

Risiko Investasi
Investor
dalam mengambil setiap keputusan investasi adalah selalu berusaha untuk
meminimalisir berbagai risiko yang timbul, baik risiko yang bersifat jangka
panjang maupun pendek. Setiap perubahan berbagai kondisi mengharuskan seorang
investor memutuskan strategi apa yang harus diterapkannya. Dengan begitu resiko
investasi dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara
actual return dan expected return (E(R).
·
Actual Return : Tingkat keuntungan yang sebenarnya
·
Expected Return : keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor
di kemudian hari terhadap sejumlah dana yang telah di tempatkannya (tingkat
keuntungan yang di harapkan)
Sumber-Sumber Risiko yang Mempengaruhi Besarnya Risiko suatu
Investasi
Menurut
Eduardus Tandelilin:
a.
Risiko suku bunga, jadi naik turunnya suku bunga baik berupa
deposito, tabungan dan pinjaman akan mempengaruhi keputusan publik dalam
menetapkan keputusannya.
b.
Risiko pasar, digambarkan seperti adanya fluktuasi pasar, krisis
moneter, dan resesi ekonomi.
c.
Risiko inflasi
d.
Risiko bisnis, perkembangan dalam bidang trend, mode, dan dinamika
lainnya mampu mempengaruhi beberapa keputusan publik dalam melakukan pembelian.
e.
Risiko financial, seperti memakai utang dalam membiayai perusahaan
f.
Risiko likuiditas, kemampuan likuiditas perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan jangka pendeknya seperti : membayar gaji karyawan dan biaya
operasional lainnya.
g.
Risiko nilai tukar mata uang,
h.
Risiko negara, seperti menyangkut dengan kerusuhan politik, kudeta
militer dan pemberontakan lainnya.
8.systematic Risk, Unsystematic Risk, dan total risk
Pembahasan
tentang risiko sistematis dan risiko sistematis dan risiko tidak sistematis
adalah sudah banyak dikaji dan diteliti. Pembahasan kedua risiko ini sering
dibahas dalam konteks portofolio pasar. Beberapa rekomendasi yang diberikan
menjelaskan bahwamekanisme berlakunya konsep
diversifikasi investasi adalah tidak bisa diterapkan pda seluruh bidang risiko yaitu terutama pada
risiko yang sifatnya menyeluruh terjadi secara global. Dalam kondisi seacara
menyeluruh ini sangat sulit untuk suatu perusahaan bisa membendung risiko yang
timbul tersebut.
Adapun
pengertian dari systematic Risk, Unsystematic Risk, dan total risk adalah:
a.
systematic Risk
systematic
Risk (risiko sistematis) adalah risiko yang tidak diversifikasikan atau dengan
kata lain risiko yang sifatnya mempengaruhi secara menyeluruh.
b.
Unsystematic Risk
Risiko
yang tidak sistematis, yaitu hanya membawa dampak pada perusahaan yang terkait
saja. Jika suatu perusahaan mengalami Unsystematic Risk maka kemampuan untuk
mengatasinya masih akan bisa dilakukan, karena perusahaan bisa menerapkan
berbagai strategi untukmengatasinya seperti diversifikasi portofolio.
c.
Total risk
Total
risk adalah gabungan dari Unsystematic Riskdan systematic Risk . jadi hasil penjumlahan dari
unsystemat risk dan systematic risk kita akan memperoleh total risiko.
9. Alternatif-alternatif menghindari risiko
Untuk
menghindari risiko yang timbul terhadap aktivitas investasi yang dilakukan
perlu dilakukan alternatif-alternatif dalam pengambilan keputusan. Alternatif keputusan yang di ambil adalah
yang di anggap realistis dan tidak akan menimbulkan masalah nantinya. Tindakan
seperti ini di anggap sebagai strategi investasi.
Bahwa
berbagai keputusan-keputusan strategis akan menghasilkan nilai yang yng lebih
besar bagi perusahaan. Dimana tindak lanjut dari keputusan strategis ini adalah
dengan melibatkan secara maksimal sumber daya yang ada untuk mengimplementasikan
keputusan yang dimaksud dan menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas
implementasi ini.
Artinya
adalah risiko yang timbul merupakan bentuk dari realita yang terjadi yang mana
risiko itu selalu saja sulit untuk dihindari namun diusahakan terjadi dalam
jumlah yang sanagt minim.
10. Mengelola risiko
Dalam
aktivitas yang namanya risiko adalah pasti terjadi dan sulit untuk dihindari sehingga bagi sebuah lembaga
bisnis seperti misalnya perbankan sangat penting untuk memikirkan bagaimana
mengelola atau memanage risiko tersebut. Pada dasarnua risiko itu sendiri dapat
dikelola dengan 4 cara, yaitu:
a.
Memperkecil risiko
Keputusan
untuk memperkecil risiko adalah dengan cara tidak memperbesar setiap keputusan
yang mengandung risiko tinggi tapi membatasinya bahkan meminimalisinya guna
agar risiko tersebut tidak menambah menjadi besar dari control pihak manajemen
perusahaan.
b.
Mengalihkan risiko
Keputusan
mengalihkan risiko adalah dengan cara risiko yang kita terima tersebut kita
alihkan tempat lain sebagian, seperti dengan keputusan mengasuransikan bisnis
guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya tidak diketahui kapan
waktunya.
c.
Mengontrol risiko
Keputusan
mengontrol risiko adalah dengan cara
Melakukan kebijakan mengantisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu
terjadi.
d.
Pendanaan risiko
Keputusan
pendaan risiko adalah menyangkut dengan menyediakan sejumlah dana sebagai
reserve (cadangan) guna mengantisipasi terhadap timbulnya risiko dikemudian
hari.
11.
perhitungan Risiko
Ada model perhitungan risiko yang
paling sering dipergunakan khususnya dalam investasi adalah secara varians dan standar deviasi.
Perhitungan risiko dalam suatu investasi menyangkut dengan perhitungan
terhadapa return yang diharapkan dari suatu investasi atau apa yang biasa
disebut dengan return on investment (ROI).
return
on investment menurut joel G. Siegel adalah rasio untuk mengukur kekuatan
penghasilan atas aktiva. Rasio tersebut menyatakan kemampuan perusahaan dalam
memperoleh penghasilan terhadap operasi bisnis dan menjadi ukuran keefektifan
manajemen.
Untuk
mengerti secara sederhana bahwa risiko yang terkecil itu adalah obligasi (bond)
yang dijual oleh pemerintah, karena sudah pasti itu akan aman dimana pemerintah
pasti akan membeli kembali dan membayar bunganya sesuai dengan perjanjian dalam
artian jaminannya adalah oleh pemerintah. Dan risiko yang tertinggi adalah
saham yang dijual oleh perusahaan karena memungkinkan saja jika perusahaan itu
tidak akan sanggup membyarnya karena perusahaan sedang mengalami posisi seperti
financial distress.
Dalam
pendekatan matematis untuk menghitung varians dan standar deviasi dapat
dipergunakan rumus sebagi berikut.
Varians
return= o2 =[Ri-E(R)]2pri
Standar
deviasi= o2 =(o2 )1/2
Keterangan:
o2 =
varians return
o= standard
deviasi
E(R)= return
yang diharapkan dari suatu surat berharga
Ri = return
ke-i yang mungkin terjadi
Pri = probabilitas
kejadian return ke-i contohnya dapat kita lihat dibawah ini



a.
definisi stand deviasi
standar
deviasi (0) atau simpangan baku adalah suatu estimasi probabilitas perbedaan
return nyata dari return diharapkan.Dalam konsep dijelaskan bahwa semakin besar
angka standart deviasi yang diperoleh maka artinya semakin besar risiko yang
akan diterima, begitu pula sebaliknya semkin mecil angkanya maka semakin kecil
standart deviasinya.
b.
Definisi varians
Ada
beberapa yang menjelaskan tentang varians yang dapat kita lihat dibawah ini.
a. Dalam statistik, ukuran penyerapan dari
penyebaran probabilitas. Hal ini merupakan pangkat dua deviasi standar.
b. Selisih pendapatan, biaya dan keuntungan
terhadap jumlah yang direncanakan.
c. Selisih statistik dalam sebuah disperse
distribusi, dihitung dengan menjumlahkan kuadrat dari deviasi rata-rata.
d. Variance (nilai kuadrat dari deviasi
standart) yang disimbolkan 02 atau pangkat dua dari standart
deviasi.
c.
Definisi coefficient of variation
Definisi
coefficient of variation adalah ukuran penyebaran relatif atau risiko relatif.
12. Perhitungan Covariance
Kajian covariance merupakan bagian tindak lanjut dari penguatan
pemahaman tentang standard deviasi. Ini sebagai mana dikatakan oleh R.J Shook*)
bahwa, "Covariance adalah korelasi antara dua variabel dikalikan dengan
standard deviasi masing-masing." Di sisi lain Jogianto mengatakan bahwa,
"Covariance adalah pengukur yang menunjukkan arah pergerakan dua buah
variabel."
Adapun rumus dari covariance adalah,
Cov(RaRb)=

Keterangan:
Cov(RaRb) = Covarian return saham a dan return
saham b
Rai
= Return
saham a
Rbi =
saham b
E(Ra) = Expected return saham a
E(Rb)
= Expected return saham b
Pri = Probabilitas
terjadinya masa depan untuk kondisi ke i
n =Totalitas atau jumlah dari
kondisi-kondisi yang diperkirakan untuk masa yang akan datang dengan berbagai tafsiran perkiraan
yang ada
13. Perhitungan Expected Return pada Satu SekurÃtas
pada
soal di bawah ini kÃta akan menghitung expected return pada satu sekuritas.
Tabel return i dan propabilitas i
|
Ri
|
Pri
|
|
32%
|
0.06
|
|
14%
|
0.66
|
|
0%
|
0,14
|
|
-10%
|
0,17
|
Maka
keuntungan yang diharapkan adalah
E(R)
= (0,32) (0,06) + (0,14) (0,66) + (0) (0,14) + (0,10) (0,07)
=
0,1046
=10,46%
14. Perhitungan Keuntungan yang Diharapkan pada Portofolio
pengertian dari portofolio adalah sebuah bidang ilmu yang khusus
mengkaji tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk
menurunkan risiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin, termasuk salah
satunya dengan menganekaragamkan risiko tersebut.
Rumus :
|
E(RP)
= XA . E(RA)+ XB . E(Rb)
|
Keterangan
E (Rp) = expected return portofolio
E (RA) = expected return A
E (RB) = expected return B
XA = uang yang diinvestasikan pada saham A
XB = uang yang diinvestasikan pada saham B
15. Perhitungan Rata-Rata Return
Untuk
menghitung rata-rata return dalam suatu periode pengamatan dapat dipergunakan
rumus di bawah ini.
Rumus:

Keterangan
E(Ri)
= expected return pada i
Ri
= return pada i.
Rin
= return pada i dipriode akhir yang diperhitungkan
n =
jumlah periode amatan.
16. Menghitung
Return dari suatu sekuritas yang diharapkan
Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu sekuritas yang
harus di lakukan oleh investor adalah memahami kemungkinan resiko dari sautu
tindakan.
Adapun rumus
![]() |
Keterangan
E(R) = return yang diharapkan dari suatu sekuritas
n = banyak return yang
mungkin terjadi
17. Hubungan antara
karakteristik dengan risk and return
Dalam
pengambilan keputusan tentu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya yang
setiap individu memliki karakteristik yang berbeda. Sedang karakteristik adalah
suatu sifat, pembeda yang juga mejadi ciri khusus seseorang atau mahluk hidup
yang mana tumbuh bersamaan dengan bertambahnya usia dan pengalaman yang ia
miliki.
Terdapat
setidaknya tiga karakterisik secara umum :
1. Takut pada risiko (Risk Avoider)
Karakteristik
ini di mana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan
yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang
sifatnya mengindari risiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan.
Karakter pebisnis yang melakukan tindakan seperti ini disebut
dengan safety player.
2. Hati-hati pada risiko (Risk Indifference)
Karakteristik
ini di mana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu
menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan
diaplikasikan. Bagi kalangan bisnis, mereka menyebut orang dengan karakter
seperti ini secara ekstrem disebut sebagai tipe peragu.
3. Suka pada risiko (Risk Seeker atau Risk Lover)
Karakteristik
ini adalah tipe yang begitu suka pada risiko. Mereka terbiasa dengan spekulasi
dan itu pula yang membuat penganut karakteristik ini selalu saja ingin menjadi
pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk
seeker adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar dan juga pemimpin
besar.
18. Risk Free Lending and Borrowing Rate
Kondisi risk free lending and borrowing rate terjadi pada para
investor yang berani mengambil resiko seiring dengan peningkatan kualitas
kompetensi kemampuan dan kekayaan mereka. Pada saat mereka memiliki peningkatan
kompetensi keilmuan dalam menganalisis pasar saham, baik secara kuantitatif dan
kualitatif menyebabkan timbulnya rasa percaya diri yang kuat untuk mencoba
meningkatkan resiko dengan harapan terjadinya hubungan yang linear. Maksud dari
hubungan linear adalah peningkatan resiko juga berdampak pada peningkatan
keuntungan yang akan diperoleh (expexted return).
19. Portofolio
2 saham dengan expected return dan Standar Deviasi yang berbeda
apabila kita menginvestasikan uang kita dengan
cara membeli saham, hal ini akan banyak mengandung resiko buat kita, yakni
berupa adanya capital loss yang mungkin akan timbul apabila kita menjual
kembali saham yang telah kita miliki tersebut atau pada deviden yang
akan kita terima. Dalam hal ini, apabila kita ingin menginvestasikan uang kita
dengan jalan membeli saham, kita akan memperoleh expected return sebesar 18%
tetapi dengan mengandung resiko yang tinggi pula yakni sebesar 20%.
Dibandingkan dengan membeli saham, maka lebih menguntungkan apabila kita
menginvestasikan uang yang kita miliki tersebut pada obligasi dengan memperoleh
expected return sebesar 15,5% dengan risk sebesar 0.
20.
dana pinjaman dan expected return
Expected
return atau keuntungan yang diharapkan merupakan gambaran keinginan dari
seseorang investor dalam memperhitungkan return investasi dan besarnya profitability
yang mungkin akan timbul. Dimana setelah diperhitungkan mungkin saja
standar deviasi-nya adalah terlalu besar sehingga dianggap tidak tepat waktu
atau tidak sesuai.
Namun
begitu pula sebaliknya jika hasil hitungan memperlihatkan bahwa keuntungan yang
diharapkan atau expected return adalah lebih besar dari beban suku bunga
pinjaman maka project tersebut akan dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya dapat
kita lihat pada gambar di bawah ini.

21. risk and return pada tiga sektor bisnis yang berbeda
Untuk
memahami risk and return pada tiga sektor bisnis yang berbeda kita dapat
memperhatikan pada gambar di bawah ini dengan asumsi ada tiga sektor bisnis
yang saling tidak berhubungan atau
besifat tidak searah, yaitu sektor A = food and beverage, B = travel dan
perhotelan, dan C = real estate.

Maka
berdasarkan gambar diatas kita dapat membuat rekomendasi dari segi risk and
return, bahwa manakah diantar sektor bisnis tersebut yang lebih tepat
diputuskan dalam asumsi kondisi ekonomi Indonesia pada saat ini (tahun 2009).
Dari gambar diatas atas dasar efficient
line dapat kita tarik beberapa kesimpulan yaitu,
a.
Sektor bisnis food and beverage adalah sektor bisnis yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Produk yang disajikan/dijual dibutuhkan oleh banyak orang
2.
Produk yang disajikan /dijual memiliki turnover yang tinggi
3.
Produk memiliki tingkat kadaluarsa yang cepat
4.
Memiliki banyak saingan
5.
Barang di jual dibanyak tempat mulai dari perkotaan hingga ke
pedesaan.
6.
Barang mentah berasal dari dalam negeri atau bisa diperoleh di
dalam negeri, karena bisa dikatakan semua bahan mentah berasal dari sektor
pertanian, perikanan, kelautan, dan peternakan.
7.
Sangat mengutamakan kepuasan ke pada konsumen.
8.
Riset dan penciptaan produk baru harus selalu diciptakan agar
memiliki variasi di pasaran dan juga untuk menghindari kebosanan di kalangan
konsumen.
b.
Sektor bisnis travel dan perhotelan
1.
Tidak dibutuhkan oleh banyak orang dalam artian jasa yang
ditawarkan adalah hanya dipakai oleh orang yang membutuhkan saja.
2.
Membutuhkan modal yang besar untuk melaksanakan bisnis ini, seperti
pada bisnis penerbangan dibutuhkan dana yang besar untuk membeli pesawat
terbang.
3.
Sangan berhubungan dengan kondsi inflasi di luar negeri.
4.
Naik turunnya harga minyak di pasaran internasional sangat
mempengaruhi harga tiket yang akan dibeli oleh konsumen.
5.
Sangat mengutamakan kepuasan dan pelayanan yang maksimal kepada
para konsumen.
6.
Bahan baku untuk perbaikan dan perawatan mesin banyak yang harus di
impor
7.
Pada kerusakan mesin yang tidak bisa diselesaikan dari dalam negeri
harus mendatangkan teknisi dari luar negeri, yang otomatis biaya dikeluarkan
untuk menggaji tenaga dari luar juga menjadi tinggi.
c.
Sektor bisnis real estate
1.
Membutuhkan modal yang besar untuk melaksanakan bisnis ini, seperti
pada bisnis penerbangan dibutuhkan dana yang besar untuk membeli pesawat
terbang.
2.
Sangat berhubungan dengan kondisi inflasi di luar negeri
3.
Naik turunnya harga minyak di pasaran internasional sangat
mempengaruhi harga tiket yang akan dibeli oleh konsumen.
4.
Sangat mengutamakan kepuasan dan pelayanan yang maksimal kepada
para konsumen.
5.
Beberapa bhan baku yang tidak bisa dihasilkan dari dalam negeri
harus di datangkan dari luar negeri
6.
Model dan trend yang berlaku di pasaran harus selalu
diikuti.
22.
pergerakan aset pada risiko yang semakin tinggi
Dalam kondisi pasar yang berisiko
asset akan bergerak ke posisi yang makin lama tinggi risiko. Kondisi ini sangat
tidak menguntungkan bagi pebisnis karena nilai aset yang dimilki seharusnya
semakin tinggi, namun malah semakin rendah dan lebih jauh berdampak return yang
akan diterima. Secara grafik kita dapat menggambarkan sebagai berikut.

Pada
gambar di atas terlihat bahwa garis telah bergerak menurun dan menuju kepada
kondisi yang jauh lebih tinggi risikonya yaitu dapat kita lihat baik garis A
dan B. Jika penurunan itu disebabkan karena faktor eksternal, seperti market
risk maka artinya secara konsep semakin besar beta maka semakin
besar systematic risk yang akan ditanggung oleh suatu perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Struktur modal yang optimal
adalah struktur yang memaksimalkan harga dari perusahaan, dan hal ini biasanya
meminta rasio utang yang lebih rendah dari pada rasio yang memaksimalkan EPS
yang diharapkan.
2.
Inti teori
struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal
terhadap nilai perusahaan, kalau keputusan investasi dan kebijakan deviden
dipegang konstan. Dan Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai
perusahaan, atau harga saham, adalah struktur modal yang terbaik.
3.
Pengambilan keputusan
sangatlah penting karena kalau perusahaan salah dalam pengambilan keputusan
maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai atau tidak tepat sasaran.
DAFTAR PUSTAKA


No comments:
Post a Comment