Tuesday, January 14, 2020

CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)


CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)  

MANAJEMEN KEUANGAN




Dosen Pengampu:
Ninnasi
Disusun Oleh:
Rizal Rachmadi U ( 5130018070 )
Syafii (5130018057)
Asa Happy Ananda (5130018043)
Dimas Surya Maulana (5130018055)
Achmad Fachrizal (5130018081)
Liska Rohmayani (5130018076)


S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan, karena atas rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul. “CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Keuangan
Kami menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari dosen yang membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................2
DAFTAR ISI ...............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1                                                                                                                                                                                                                                                 Latar Belakang ........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1                                                                                                                                                                                                                                                   Pengertian CAPM ........................................................................................................5
2.2                                                                                                                                                                                                                                                    Asumsi-asumsi mempergunakan CAPM ................................................6
2.3                                                                                                                                                                                                                                                    Formulasi model CAPM .........................................................................6
2.4                                                                                                                                                                                                                                                    Beta .........................................................................................................8
2.5                                                                                                                                                                                                                                                    Capital Market Line (Garis Pasar Modal) ...............................................8
2.6                                                                                                                                                                                                                                                    Security Market Line (Garis Pasar Sekuritas) .........................................9
2.7                                                                                                                                                                                                                                                    Undervalue dan Overvalue serta Keputusan Investor .............................10

BAB III  PENUTUP
     2.5 Kesimpulan .....................................................................................11



BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang

Investasi merupakan daya tarik bagi para investor dalam menginvestasikan dananya di pasar modal karena mengharapkan return (tingkat pengembalian) yang dapat berupa capital gain, dividen, atau bunga. Sedangkan di sisi lain para pemodal dihadapkan pada risiko atas investasi. Dengan adanya perubahan risiko investasi tersebut maka pengharapan investor untuk memperoleh return juga akan berubah. Dimana sesuaai dengan teori keuangan bahwa ada hubungan yang positif dan linier antara tingkat pengharapan return yang semakin tinggi pula oleh para investor, demikian juga sebaliknya.   






















\
BAB II
PEMBAHASAN


Capital Asset Pricing Modal (CAPM)

CAPM menjelaskan tentang hubungan antara return dan beta. Penggunaan CAPM telah memberi landasan bagi banyak Investor dalam memahami persolan risiko yang di kaji dengan mempergunakan beta. Yaitu suatu model yang telah dipahami dengan di pergunakan di berbagai di berbagai penelitian.

Pemahaman tentang Capital Asset Pricing Model (CAPM) pertama selesai muncul pada pertengahan tahun 1960-an oleh William f. Sharpe, lintnervdan mossin. William f.Sharpe adalah seorang guru besar keuangan Stanford univesity Graduate school of business. Dimaja beliau pada tahun 1990 menerima hadiah nobel bidang ekonomi. William f. Sharpe juga lernah menjabat Presiden Americab finance association ( Asosiasi keuangan amerika).

1.      Pengertian CAPM
Menurut William f. Sharpe, et. all. Capital Asset Pricing Model (CAPM) Merupakan Model penetapan harga aktiva equilibrium yang menyatakan bahwa ekspetasi return atas sekuritas tertentu adalah fungsi linier positif dari sentivitas sekuritas terhadap perubahan return portofolio pasarnya.

Beberapa pakar keuangan lainnya mendefinisikan CAPM ini sebagai berikut;
a. "A model based on the risk free of return plus a risk prenium, where risk reflect deversifacation ". (weston, basley, and brigham)
b. Capital Asset Pricing Model atau model penentuan harga aset modal adalah hubungan antara risiko dan tingkat keuangan yang diharapkan sebuah perusahaan. Dengan begitu kita dapat menyimpulkan bahwa CAPM dilihat sebagai sudut pamdang investor dalam.melihat berbagai reaksi dipasar. Kondisi-kondisi di pasar ini selanjutnya mendorong seorang investor untuk berprilaku dalam memutuskan berbagai keadaan seperti risk and return serta harga keseimbangan pada suatu sekuritas.

2.      Asumsi-asumsi mempergunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Dalam ilmu ekonomi Khususnya Investasi di pergunakan asumsi-asumsi untuk melihat bagaimana ilmu itu bekerja dalam kenyataannya, asumsi dilakukan adalah untuk memberikemudahan bagi banyak pihak sebagai pengguna guna mengetahui berbagai kondisi yang mungkin terjadi nantinya.

Dalam CAPM ini kita dapat melihat tentang beberapa asumsi yang biasa di gunakan William f. Sharpe. Menyatakan Asumsi itu adaalh sebagai berikut.
1.      Investor Mengevaluasi portofolio dan melihat return yang diharapkan dan simpangan baku portofolio untuk rentang satu periode.
2.      Investor tidak pernah puas, jadi jika diberi pilihan antara 2 portofolio yang simbangan bakunya indentik, mereka akan memilih portofolio yang memberi return yang diharapkan lebih tinggi
3.      Aset individu daoat dibagi tidak terbatas, artinya Investor dalat memberi sebagai saham jika dia berminat
4.      Terdapat tingkat bebas risiko yang pada tingkat itu Investasi dapat memberi pinjaman (berinvestasi) atau meminjam uang.
5.      Pajak dan biaya transaksi tidak relevan
Asumsi tambahan
6.    Semua investor memiliki rentang suatu periode yang sama.
7.    Tingkat bunga bebas risiko sama untuk semua investor
8.    Informasi bebas di peroleh dan tersedia secara cepat untuk semua investor.

3.      Formulasi model CAPM
   
Pada waktu kita membicarakan diversifikasi, kita melihat bahwa diversifikasi sempurna tidak bias menghilangkan risiko. Risiko yang tidak bias dihilangkan tersebut di sebut sebagai risiko sistematis (systematic rick). Contohnya adalah inflasi yang mempunyai efek pada kondisi pasar saham. Karena disini selalu saja ada tiga variabel yang memiliki keterkaitan yaitu risiko sistematis (β), retrun market () dan bebas risiko ().
    


Dengan begitu kita dapat memformulasikan rumus CAPM adalah sebagai berikut ; 


                                       =  +  ( - )
                                     
                                      =  + ( - ).

                                     Rί = (1 – βί).  + βί.
Keterangan ;
 = Retrun saham i
 = Retrun investasi bebas risiko (risk free)
 = Beta saham i (indicator risiko sistematis)
 = Return pasar (return market)

Adapun rumus retrun market adalah,
          
                                        

Keterangan ;
Rm = retrun market atau keuntungan pasar
IHSGt = nilai tolak ukur pada priode sekarang
IHSGt-1 = nilai tolak ukur pada priode sebelumnya

           Untuk dimengertian bahwa retrun pasar bisa dihitung melalui retrun indeks harga saham gabungan (IHSG), IHSG merupakan value – weigthted index, yaitu perhitungannya menggunakan nilai (value) kapitalisasi pasar.



Adapun rumus umum yang sering dipakai untuk menghitung IHSG adalah (jogiyanto),
    
                                       IHSG = (Nilai pasar t : Nilai dasar) x 100

Keterangan ;
IHSG    = indeks harga saham gabungan
Nilai pasar t = rata – rata tertimbang nilai pasar (jumlah lebar tercatat di bursa dikalikan dengan                            harga pasar perlembarnya) dari saham umum dan saham preferen pada hari ke-t.
Nilai dasar = sama dengan nilai pasar tapi dimulai dari tanggal 10 agustus 1982.

4.      Beta
             Besarnya risiko suatu saham ditetukan oleh beta (β), beta menunjukan hubungan (gerakan) antara saham dan pasarnya (saham secara keseluruhan).
             Dalam pembahasan CAPM dan berbagai rumus yang di terapkan beta selalu saja sering dipergunakan. Beta (β) diartikan sebagai risiko saham sistematis.
β >1    ini menunjukan haega saham perusahaan adalah lebih mudah berubah di bandingkan                      indeks pasar
β < 1   ini menunjukan tidak terjadinya kondisi yang mudah berubah berdasarkan kondisi pasar.
β = 1   ini menunjukan bahwa kondisinya sama dengan indeks pasar.
     
         

 Pada saat β > 1 ini menunjukan kondisi saham menjadi lebih berisiko, dalam artian jika pada saat terjadinya perubahan pasar sebesar 1% maka pada saham X akan mengalami perubahan lebih besar 1% atau saham X > 1%.

5.      Capital Market Line (Garis Pasar Modal)

Capital Market Line atau garis pasar modal adalah garis yang menggambarkan suatu hubungan antara expected return dengan total risk pada portofolio efisien di kondisi pasar yang seimbang.




6.      Security Market Line (Garis Pasar Sekuritas)

Untuk memahami lebih dalam tentang security market line dapat kita lihat penjabaran dibawah  ini:
a.       Security Market Line (SML) merupakan suatu garis yang menghubungkan antara tingkat return yang diharapkan dari suatu sekuritas dengan risiko sistematis.
b.      SML selama ini juga sering dipergunakan untuk menilai sekuritas secara individual dalam kondisi dan situasi pasar yang seimbang.
c.       Risiko sistematis dapat diukur dengan mempergunaakan beta.
d.      Beta dilihat untuk mengukur risiko sekuritas atau dengan kata lain risiko sekuritas yaitu beta.
e.       Semakin tinggi beta maka semakin tinggi risiko yang terjadi, jadi dengan kata lain kondisi beta yang tinggi menggambarkan sensitivitas suatu sekuritas terhadap berbagai perubahan pasar.

Pada gambar diatas adanya dua titik A dan B, dimana titik A menggambarkan kondisi investor yang menjauhi risiko dan titik B memposisikan investor yang menyukai risiko. Dalam artian dengan beta yang tinggi (1,5) maka expected return yang akan diperoleh juga akan tinggi, dan begitu pula sebaliknya pada beta yang kecil (0,5) maka akan diperoleh expected return yang tinggi pula.

7.      Undervalue dan Overvalue serta Keputusan Investor

Kondisi yang Undervalue adalah suatu kondisi dimana harga sekuritas tersebut lebih rendah dari pada harga sekuritas pasar atau harga wajar. Dengan kondisi seperti itu maka investor akan mengambil sikap untuk melepaskan saham yang cenderung akan mengalami undervalue tersebut, karena jika saham yang dipegang oleh investor tersebut akan menuju ke posisi undervalue akan menyebabkan timbulnya kerugian dan sebelum kerugian itu timbul karena faktor harga akan jatuh lebih baik ia melepasnya. Untuk dikertahui bahwa investor tetaplah pihak yang mengambil sikap penghindar risiko.







BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Keinginan utama dari investor adalah meminimalkan risiko dan meningkatkan perolehan (minimize risk and maximize return). Aumsi umum bahwa investor individu yang rasional adalah seorang yang tidak menyukai risiko (risk aversive), sehingga investasi yang beresiko harus dapat menawarkan tingkat perolehan yang tinggi (higher rates of return), oleh karena itu investor sangat membutuhkan informasi mengenai risiko dan pengembalian yang diinginkan.





No comments:

Post a Comment