ARBITRAGE PRICING THEORY (APT)
MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen Pengampu:
Ninnasi Muttaqiin, S.M.B., M.SM
Disusun Oleh:
Rizal Rachmadi U (
5130018070 )
Syafii (5130018057)
Asa Happy Ananda
(5130018043)
Dimas Surya Maulana
(5130018055)
Achmad Fachrizal
(5130018081)
Liska Rohmayani
(5130018076)
S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL
ULAMA SURABAYA
2019
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan, karena
atas rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul. “Arbitrage Pricing Theory (APT) ” Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Keuangan”
Kami menyadari bahwa pada penulisan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
saran dan kritik dari dosen yang membaca makalah ini yang sifatnya membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga terwujudnya makalah
ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...................................................................................2
DAFTAR
ISI ...............................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang ........................................................................................4
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Arbitrage Pricing Theory
(APT) .......................................................................5
2.2
Rumus Arbitrage Pricing Theory
(APT) ................................................5
2.3
Asumsi dan Manfaat
Arbitrage Pricing Theory (APT) ..........................6
2.4
Prosedur untuk
Menguji Arbitrage Pricing Theory (APT) ....................7
2.5
Arbitrage Pricing
Theory (APT) dan Capital Asset Pricing Model (CAPM)
...................................................................................................7
2.6
Penafsiran Arbitrage Pricing
Theory (APT) di Mata Investor ...............9
BAB
III PENUTUP
2.5 Kesimpulan ....................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Capital
Asset Pricing Model (CAPM) bukanlah satu-satunya teori yang mencoba menjelaskan
suatu aktiva ditentukan harganya oleh pasar, atau bagaimana menentukan tingkat
keuntungan yang dipandang layak untuk suatu investasi. Salah satu alternatif
teori model keseimbangan selain CAPM adalah Arbitrage Pricing Theory (APT). APT
menggambarkan hubungan antara risiko dan return, tetapi dengan menggunakan
asumsi dan prosedur yang berbeda. Perbedaan antara kedua model tersebut
terletak pada perlakuan APT terhadap hubungan antar tingkat keuntungan
sekuritas. APT mengasumsikan bahwa tingkat keuntungan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor dalam perekonomian dan industri.
PEMBAHASAN
1.
ARBITRAGE PRICING THEORY ( APT )
Arbitrage Pricing Theory ( Apt ) merupakan teori yang
dikembangkan atau menindak lajuti dari pemikiran teori CAMP. Pengertian dari
APT adalah :
a.
APT adalah teori yang dikembangkan oleh stephen a.
Ross2 pda tahun 1976, dimana ross menyatakan bahwa harga suatu
aktiva bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dimana pada camp harga hanya
dipengaruhi oleh satu faktor yaitu portofolio pasar (Rm)
b.
APT sebagai model altermatif untuk menjawab permasalah
suatu hubungan antara pendapatan dengan risiko saham.
c.
CAMP dan APT dipakai sebagai model untuk memprediksi tingkat
pendapatan suatu saham.
d.
A theory of risk return relationship derived from no
–arbitrage conside rations in large capital markets.
e.
APT pada dasarnya menggunakan pemikiran yang
menyatakan bahwa dua kesempatan investasi mempunyai karakteristik yang identik
sama tidaklah bisa dijual dengan harga berbeda ( suad husnan )
Arbitrage adalah
proses memperoleh laba tanpa risiko dengan memfaatkan peluang perbedaan harga
aset atau sekuritas fisik yang sama. Dengan kata lain investasi pada konsep
arbitrage adalah membeli suatu sekuritas atau surat berharga ( commercial paper
) pada harga rendah dan menjual kembali ketika harga telah mengalami kenaikan.
2.
Rumus Arbitrage Pricing Theory ( Apt )
Rumus dalam Arbitrage Pricing Theory ( Apt )
sebagai berikut:
Ri =
αi + βi RM +
ei
Keterangan :
Ri = return
saham i
αi = alpa
saham i
βi = beta
saham i
RM = return
pasar
Ei = random error
3.
Asumsi dan Manfaat Arbitrage Pricing Theory
Ø Ada tiga asumsi
yang mendasari model arbitrage pricing theory:
·
Pasar modal dalam kondisi pasar persaingan sempurna.
·
Para investor selalu lebih menyukai kekayaan yang
lebih daripada kurang dengan kepastian.
·
Hasil dari proses stochhastic artinya bahwa pendapatan
asset dapat dianggap sebagai K model faktor.
Ø Disamping itu,
APT juga tidak menggunakan asumsi – asumsi yang dipakai dalam CAPM, seperti:
·
Adanya satu periode waktu tertentu, misalnya satu
tahun
·
Tidak ada pajak
·
Investor bisa meminjam dan m
·
Investor memilih portofolio be enginvestasikan dananya pada tingkat return bebas
resiko (
) serta. rdasarkan return yang diharapkan dan variannya.
Ø Menurut
pendapat dari Zaenal Arifin bahwa APT disusun berdasarkan 5 asumsi yaitu
1.
pasar modal diasumsikan pada kondisi persaingan
sempurna
2.
investor memiliki ekspetasi yang sama (homogen)
terhadap return pada tiap – tiap saham
3.
ekspetasi return ini berasal dari sejumlah K faktor
yang berpengaruh secara linier
4.
faktor umum menampung seluruh risiko sistematis dari
asset yang dianalisis sehingga eror term tidak saling berkolerasi secara cross
sectional maupun antar waktu
5.
jumlah faktor umum jumlahnya jauh lebih sedikit
dibandingkan jumlah asset yang dianalisis
Ø Adapun
pengertian cross sectional adalah melakukan suatu teknik analisis dengan
melakukan perbandingan terhadap suatu hasil hitungan, terutama hitungan dalam
bentuk rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam ruang
lingkup yang sejenis.
Ø Bahwa menurut
suad husnan APT akan sangat bermanfaat kalau kita bisa.
ü Mengindentifikasikan
tidak terlalu banyak faktor – faktor makro ekonomi
ü Mengukur
expected return dari masing – masing faktor tersebut
ü Mengukur
kepekaan masing - masing saham terhadap
faktor tersebut
4.
Prosedur untuk menguji arbitrage
pricing theory ( APT )
Untuk
prosedur dan cara menguji arbitrage pricing theory (APT) ini kita dapat melihat pendapat yang
dikemukakan oleh zaenal arifin :
Prosedur
yang dipakai untuk menguji APT secara empiris
1.
Mengumpulkan data return saham harian secara runtut
waktu untuk sekelompok saham
2.
Menghitung matriks variance covarience dari data
return yang terkumpul
3.
Menggunakan prosedur faktor analisis untuk
mengidentifikasikan jumlah faktor dan apa saja faktor loadingnya
4.
Memakai faktor loading hasil estimasi untuk
menjelaskan variasi ekspetasi return saham individual secara cross sectional
dan untuk memperoleh nilai serta tingkat signifikan koefisien pada tiap – tiap factor
5.
Arbitrage Pricing Theory (APT) dan Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Ø Keunggulan APT
1.
Tidak memerlukan asumsi tentang kenormalan distribusi
return, selain nonsatiation tidak ada asumsi lain berkaitan dengan fungsi
utilitas investor, tidak memerlukan mencari 'true' market portofolio bahkan
dapat diestimasi dari subset aset beresiko dan dapat dinyatakan dalam model
multi-period
2.
Menempatkan kajian komprehensif adanya hubungan linear
antara expectedreturn(keuntungan yang diharapkan) dengan resiko.
Ø Kelemahan APT
1.
Yang belum terjawab yaitu faktor-faktor yang memiliki
nilai lambda yang cukup besar (positif atau negatif) sehingga faktor tersebut
perlu diperhitungkan saat mengestimasi return yang diharapkan
2.
Hanya berlaku sebagai aproksimasi dan tidak ada
jaminan dapat digunakan dengan akurat untuk menilai harga sekuritas individual,
berasumsi bahwa faktor yang mempengaruhi return dapat di ketahui pasti, dan APT
tidak memberi spesifikasi tentang faktor sistematis apa saja yang mempengaruhi
return.
Kajian yang dilakukan secara
CAPM dan APT menekankan adanya hubungan yang positif dari expectedreturn
dengan risiko. Termasuk melihat risiko dari perspektif beta yang dilihat
sebagai pengukuran risiko yang sangat relevan.
Tafsir APT dan CAPM
|
No
|
APT
|
CAPM
|
|
1
|
Model alternaltif untuk menjawab permasalahan suatu
hubungan antara pendapatan dan risiko saham
|
Model penetapan harga aktiva equilibrium
|
|
2
|
Mendasarkan diri atas prinsip hukum satu harga, sekuritas
yang memiliki karakteristik sama tidak bisa dihargai dengan harga berbeda
|
Mempergunakan asumsi "para investor memiliki
ekspektasihomogeny, artinya memiliki persepsi yang sama dalam hal return yang
diharapkan, simpangan baku dan kovarian sekuritas"
|
|
3
|
Pergerakan harga di pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor
makro ekonomi
|
Pergerakan harga di pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor
makro ekonomi
|
|
4
|
Daya tarik APT adalah tidak perlu mengidentifikasikan
marketportfolio
|
Asumsi CAPM, "Investor mengevaluasi portofolio dengan
melihat return yang diharapkandan simpangan baku portofolio untuk rentang
satu periode."
|
|
5
|
Memungkinkan penggunaa lebih dari satu faktor untuk
menjelaskan tingkat keuntungan yang diharapkan
|
Asumsi CAPM, "para pemodal akan bertindak semata-mata
atas pertimbangan expectedvalue dan defiasi standar tingkat keuntungan
portofolio."
|
|
6
|
Tingkat keuntungan suatu saham dipengaruhi oleh faktor
tertentu yang jumlahnya bisa lebih dari satu
|
Portofolio pasar adalah portofolio efisien
|
|
7
|
Investor akan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk
mengeksplorasi peluang yang membentuk portofolio arbitrase guna meningkatkan
return yang diharapkan tanpa meningkatkan risiko
|
Semua investor dapat meminjam atau meminjamkan uang pada
tingkat return bebas risiko
|
6.
Penafsiran APT di mata investor
Konsep APT memberi penafsiran bahwa
setiap sekuritas memiliki risiko sistematis yang berbeda dan memiliki potensi
pergerakan spekulatif. Investor berusaha memahami setiap perbedaan risiko.
Sebagaimana dikemukakan oleh Eduardus Tandelilin "Masing-masing investor
mempunyai perilaku terhadap risiko yang berbeda, sehingga investor dapat
membentuk portofolio tergantung dari preferensinya terhadap risiko pada
masing-masing faktor risiko."
"APT pada dasarnya menggunakan
pemikiran yang menyatakan bahwa dua kesempatan investasi yang mempunyai
karakteristik yang identik tidak bisa dijual dengan harga berbeda. Konsep yang
digunakan adalah hukum satu harga(thelawofoneprice)", menurut Suad Husnan.
Ia juga menambahkan "Apabila aktiva yang sama tersebut dijual dengan harga
berbeda, maka terdapat kesempatan untuk melakukan arbitrase dengan membeli
aktiva yang berharga murah dan menjual dengan harga lebih tinggi sehingga
memperoleh laba tanpa risiko."
Investor bereaksi lebih cepat dari
keadaan yang akan terjadi, karena jika tidak maka yang diperoleh adalah
permasalahan seperti kerugian. Termasuk bereaksi lebih cepat sebelum kebijakan
ekonomi teraplikasi atau terlihat dampaknya. Seorang investor harus bisa
menyimpulkan kondisi yang akan terjadi atau terlihat dalam kinerja ekonomi
makro dan mikro.
Wajar jika perubahan harga di pasar
saham selalu mendahului dari sebelum terjadinya perubahan dalam bidang
ekonomi. Biasanya seorang investor
memiliki pengalaman dan referensi dalam keputusan yang diambil. Dengan begitu
keputusan yang dibuat bersifat penguatan dari penggabungan kualitatif dan
kuantitatif.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Arbitrage Pricing Theory (APT) mendasarkan diri atas
prinsip satu harga, yang menyatakan bahwa sekuritas yang mempunyai
karakteristik yang sama, tidak akan bias diharapkan dengan harga yang berbeda.
Arbitrage Pricing Theory (APT) adalah model penetapan harga aset berdasarkan
gagasan bahwa pengembalian aset dapat diprediksi menggunakan hubungan anatara
aset tersebut dan banyak faktor risiko yang umum. Arbitrage Pricing Theory
(APT) menggambarkan harga dimana aset yang tidak baik diharapkan terjadi. Hal
ini sering dipandang sebagai alternatif dari model penetapan harga aset modal
(CAPM), karena APT memiliki persyaratan asumsi yang lebih fleksibel.
No comments:
Post a Comment