Saturday, November 2, 2019

Time Value Of Money

Makalah
Time Value Of Money
Image result for unusa 
Dosen pengampuh :
Ninnasi Muttaqiin, S.M.B., M.SM.
Disusun Oleh :
1. Andhyka Dwi Hari S.  ( 5130018064 )
2. Achmad Iqbal  ( 5130018079 )
3. Ula Rizka Maulidia  ( 5130018061 )
4. Rohmatul Azizah  ( 5130018063 )
5. Nurul Rosida  ( 5130018074 )
6. Alfina Dwi Nur Hamida  ( 5130018065 )






PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “Time Value Of Money ” yang dalam makalah ini.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Manajemen Keuangan, selain itu juga untuk mempelajari materi – materi yang ada dalam mata kuliah Manajemen Keuangan
.
Kami juga mengucapkan terima kasih pada pihak – pihak yang telah membantu selama proses penyusunan makalah ini.Dalam proses pendalaman materi ini penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat di butuhkan agar makalah menjadi lebih baik.











Surabaya, 04 – Oktober – 2019
Penyusun

Kelompok 3
i

Daftar isi
Kata pengantar ..................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................ ii
Bab I  Time Value Of  Money ..............................................................1
Devinisi uang
Sejarah uang dan asal mula nama mata uang
Alasan mengapa sistem barter tidak lagi efektif diterapkan
Uang dan alat pembayaran lainnya
Alasan suatu negara meninggalkan sistem uang emas dan perak
Jenis – jenis uang
Time line ( garis lurus )
Perhitungan bunga uang
Bab II Penutup.......................................................................................  









Ii
BAB I
Time Value Of Money
Alat transaksi yang paling banyak digunakan saat ini adalah uang ( money ), baik uang kertas maupun uang logam. Sebenarnya ada jenis uang lain yang dipakai di dalam transaksi yaitu uang giral, namun ini hanya dipakai oleh pihak – pihak tertentu dan pada kondisi – kondisi tertentu.
1. Definisi Uang
Uang adalah satuan nilai yang dijadikan sebagai alat transaksi dalam setiap pembayaran dalam masyarakat, dimana pada uang tersebut tercantum nilai nominal, penerbit, serta ketentuan lainnya.
Pada era sekarang ini uang bukan hanya dilihat sebagai alat transaksi namun sudah lebih dari pada itu, yaitu :
a. Sebagai kekayaan dan status. Mereka yang memiliki jumlah uang yang banyak akan mengambarkan kemakmuran finansial yang lebih tinggi.
b. Sebagai alat pengumpul alat kekayaan. Uang saat ini dapat dipakai untuk membeli berbagai kebutuhan dan keperluan baik dalam bentuk dalam maupun jasa.
c. Sebagai media menyelesaikan berbagai permasalahan.
d. Sebagai barang. Pemahaman uang dilihat sebagai barang telah mulai dikenal secara umum dalam masyarakat sejak pasca perang dunia kedua. Contoh mata uang negara Amerika Serikat yaitu dolar, dihampir setiap negara telah menajadikan dolar sebagai ukuran perbandingan kurs nilai mata uangnya sehingga peredaran mata uang dolar bukan hanya dinegara Amerika tapi sudah seluruh dunia, lebih jauh dolar sudah dianggap sebagai barang yang di jual belikan untuk mengambil keuntungan dari selisih nilai jual.
2. Sejarah Uang dan Asal Mula Nama Mata Uang
Sejarah adalah rangkaian dari berbagai perubahan yang telah terjadi. Maka uang juga mempunyai sejarah nya sebelum bentuk uang itu kita peroleh seperti saat ini. Ada beberapa benda atau sistem (barter sistem) yang pernah dijadikan sebagai alat pembayaran dala setiap transaksi yang pernah berlaku di dunia ini yaitu dapat kita lihat pada tabel.

Tanah liat
Babi
wol
Korselen
Besi
Kulit sapi
Kuda
Garam
Batu
Perunggu
Manik-manik
Biri-biri
Jagung
Besi
Nikel
Kulit penyu
Kambing
Anggur
Tembaga
Kertas
Gigi lumba-lumba
Budak
Bir
Kuningan
Kulit
Gigi ikan paus
Beras
Pisau
Perak
Kartu min
Taring babi
Teh
Cangkul
Emas
Utang urang
Kulit kepala
Tembakau
Pot
Electrum
Utang bank
Burung pelatuk
ternak
Perahu
Tima
Utung pemerintah

Bermacam-macam model ini pada saat diaplikasikan atau ditransaksikan ia bisa menimbulka analisis harga yang berbeda-beda dan begitu pula yang terjadi jika penetapan harta itu terjadi hanya pada satu jenis barang saja hal ini menyebabkan proses transaksi terjadi sangat umit dan tidak ada aturan yang pasti.



Asal Mula Nama-Nama Mata Uang

Negara
Nama Mata Uang dan Artinya
India
Rupee dari pergantian dasar “perak”
Uni Soviet
Ruble artnya “memotong”
Italia
Lira dari bahasa latin artinya “libra”
Peru
Sol artinya “matahari”
Brazilia
Cruzado artinya “penyebrangan ke selatan”
Jerman
Mark dari jerman kuno artinya “memberi cap” menyimpan catataan
Prancis
Franc dari francorum rex, tulisan latinnya “raja dari frank” ditemukan atas uang logam prancis abad pertengahaan
Jepang
Yen artiny “bulat” dan ditetapkan ketika mata uang jepang diganti dari bentuk persegike ke bulat
Inggris
Pound artinya dari ukurun berat perak
Spanyol
Peso artinya “berat” ukuran (dari dolar perak)

 Menurut Muhammad bahwa “uang tidak mempunyai harga namun merefleksikan harga semua barang”. Ini sebenarnya dala istilah ekonomi klasik dikatakan bahwa uang tidak memberi kegunaan langsung namun jika nantinya uang tersebut diperlukan untuk membeli sesuatu seperti barang atau jasa maka selanjutnya ia akan mempunyai kegunaan.
Sejarah Hingga Beredarnya Mata Uang Rupiah di Indonesia

No
Uraian
1.
Uang sisa zaman kolonial Belanda De Javasche Bank
2.
Uang yang sudah dipersiapkan oleh jepang sebelum menguasai indonesia denagn bahasa resmi Hindia Belanda yaitu mata uang De Japansche Regering dengan satuan gulden yang dikeluarkan tahun 1944
3.
Uang pendudukan Jepang yang menggunakan bahasa Indones, dikenal dengan nama mata uang Pemerintah Dai Nippon, emisi 1943 dengan pecahan bernilai 100 rupiah
4.
Dai Nippon Teikoku seibu, emisi 1943 bergambar wayang orang Satria Gatot Kaca dengan pecahan bernilai 10 rupiah dan bergambar rumah gudang Minang pecahan 5 buah
5.
Tanggal 23 Oktober 1946 beredarnya pertama sekali uang indonesia dengan nama Oenag Repoeblik Indonesi (ORI), ditetapkan dengan undang-undang No.17 tahun 1946 tanggal 1 Oktober 1946
  
3. Alasan Mengapa Sistem Barter Tidak Lagi Efektif Diterapkan
Ada beberapa alasan yang dapat kita kemukakan mengapa sistem barter tidak tepat lagi diterapkan, yaitu :
a. Terlalu berat membawa barang untuk menukarnya dengan barang.
b. Tidak bisa dijamin barang yang ditukar sama kualitasnya dengan barang yang diinginkan, dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengecek semuanya dengan teliti.
c. Lebih praktis menggunakan uang dan memperhitungkannnya jauh lebih cepat dan mudah terutama pada saat dibukukan.
d. Konsep bisnis pada era sekarang ini adalah time is money (waktu adalah uang) jadi publik menginginkan keektifan dalam penggunaan waktu, termasuk dipakainya ATM. Credit card, dan pembayaran via internet.
e. Sistem timbal beli secata barter hanya bisa terjadi apabila dilakukan oleh organisasi ang besar dan memiliki perangkat pengawasan dan aturan kesepakatan yang jelas.

4. Uang dan Alat Pembayaran Lainnya
Uang sebagai alat tukar dalam transaksi pembelian suatu bentuk barang maupun jasa. Dipakainya uang pertama sekali dalam bentuk logam sebelum dipakainya uang kertas, seluruh dunia juga menyetujui jika logam yang paling tinggi nilainya dari yang lain dan juga hingga saat ini adalah emas (gold). Dimana secara umum dapat di mengerti jika suatu negara memakai sistem standar emas apabila nilai mata uangnya dikaitkan atau dihubungkan atas nilai seberat emas tertentu Sehingga jika masyarakat mengambil mata uang emas tersebut dan meleburnya maka akan menjadikan batangan itu seharga dengan yang berlaku dipasaran.
Emas atau yang biasa disebut dengan logam mulia merupakan alat pembayaran yang berlaku disetiap negara dan secara fakta dianggap sah disamping mata uang lain yang disahkan oleh suatu negara. Maka naik turunnya harga emas dipasaran dan luar negeri menjadi bahan kaajian tersendiri bagi banyak pihak serta turut mengkaji implikasi yang timbul dari pergerakan hadga emas tersebut. Maka tjdak heran jika emas suatu negara perku memikirkan ketersediaan atau cadangan (serve) emas yang dimiliki guna mengantisipasi atau juga bisa mengkonvesinya dengan jumlah uang yang dimiliki.
SEJARAH DIPAKAINYA SISTEM MONETER DAN NILAI TUKAR
No
Sistem
Periode

1.
Standard Emas Internasional
1879-1914
2.
Instabilitas antar masa perang
a. Mengambaang
b.Kembali ke Emas
c. Kembali ke Mengambang
1918-1939
1918-1925
1925-1931
1931-1939
3.
Nilai tukar semi-tetap standard dolar
a.Pemantapan konvertibilitas
b.Kembali ke mengembang
1945-1971
1945-1958
1958-1971
4.
Nilai tukar Mengambang dengan Standard dolar
a.Tidak ada Kesepakatan
b.Kembali ke Mengembang
1971-1984
1971-1974
1974-1984
5.
EMS (Sistem Moneter Eropa) xan wilayah DM yang lebih luas
1979-1993
6.
Persetujuan Interbensi Plaza-Louvre
1985-1993
7.
Arah menuju pengembangan global yang di perbarui
1993-sekarang

Balance of payment merupakan suatu bentuk ringkasan berisi catatan yang menjelaskan setiap transaksi dari kejadian pembayaran dan penerimaan yang melibatkan negara-negara lain. Maka disinj yang timbul adalah terjadinya aliran emas keluar guna membiayai difisit dari neraca pembayarannya, dan jika imi terjadi dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan negara tersebut mengalami defisit dengan akibat lebih jauh adalah akan mengalami kehabisan cadangan emasnya.

5. Alasan suatu negara meninggalkan sistem uang emas dan perak

Ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi dan mendorong negara-negara di dunia meninggalkan sistem uang tambang (emas&perak) dan menggantikannya dengan sistem uang kertas, yaitu :

1. Faktor-faktor militer, dimana pada saat PD | tahun 1994 telah mendorong sebagian besar negara untuk memepersiapkan cadangan emas dan perak untuk keperluan dan peralatan perang.
2. Faktor-faktor politis dalam persoalan politik ini terjadi pada masa itu dimana negara penjajah yang menguasai jajahannya telah memberlakukan mata uang negaranya ke negara jajahannya, seperti inggris menguasai mesir maka mata uang emas yang telah berlaku selama ini berubah menjadi pound sterling kertas, sehingga menyebabkan sistem moneter di mesir tergantung pada pound sterling inggris, dan begis juga yang terjadi pada saat belanda menjajah nusantara ini yang menerapkan mata uang Golden sebagai alat bayar yang sah dalam transaksi di pasaran.
3. Faktor ekonomi, hilangnya era perdagangan bebas dunia tidak seimbangnya peredaran cadangan saldo emas, tidak cukupnya emas untuk penggunaan keuangan.

6. Jenis-jenis Uang

Uang terbagi 2 yaitu :
a. Uang kartal ada dua bentuk yaitu uang kertas dan uang logam, uang yang terbuat dari kertas biasanya disebut dengan uang utama dan yang terbuat dari logam biasaya disebut uang pembantu.
b. Uang giral adalah dapat berbentuk cek, bilyet giro dan sejenisnya.  

7. Time Line (garis waktu)
Sebuah projek atau usaha yang akan dan sedang dikerjakan sangat tidak bisa dipisahkan dari segi pengeluaran biaya dalam menunjang aktivitas projek/usaha tersebut adalah setiap waktunya mengalami perubahan, dan perubahan tersebut menggambarkan telah terdapatnya perbedaan – perbedaan dalam bentuk angka-angka nilai mata uang.
Sehingga jika kita kaji perubahan yang terjelaskan disini adalah perubahan dalam mata uang. Bila projek atau usaha tersebut memakai mata uang rupiah, maka setiap pengeluaran yang dikeluarkan dalam bentuk mata uang rupiah untuk membeli barang dan jasa adalah menggambarkan perubahan pada naik turunnya mata uang rupiah di pasaran domestik dan internasional. Begitu pula yang sama terjadi pada mata uang asing seperti dolar amerika, yen jepang, euro, pound sterling dan lainnya.
Daei gambar garis waktu dapat dipahami bahwa waktu 0 adalah dimana dilihat sebagai hari ini, waktu 1 adalah dilihat sebagai satu periode setelah hari ini, atau akhir periode 1, waktu 2 adalah dua periode setelah hari ini, atau akhir periode 2, waktu 3 adalah tiga periode setelah hari ini atau akhir periode 3, waktu 4 adalah empat periode setelah hari ini atau akhir periode 4, waktu 5 adalah lima periode setelah hari ini atau akhir periode 5 dan begitu seterusnya. Sehingga angka-angka tersebut adalah menggambarkan suatu tanda yang kira-kira dapat dipahami sebagai tanda yang melambangkan nilaiakhir dari suatu periode.





8. Perhitungan bunga uang

Setiap orang yang menginvestasikan uang yang dimilikinya maka akan memperhatikan nilai uang tersebut pada saat jatuh temponya, dan dapat dihitung secara keuangan. Dua cara sederhana
Menurut walter nicholson bunga adalah pembayaran untuk nilai waktu dari uang.
a) Nilai uang masa depan(future value )
Perhitungan ini adalah perhitungan uang yang dimiliki saat ini dan di investasikan dengan penetapan bunga sehingga mengalami proses bunga berbunga sehingga nilai akan berubah pada masa yang akan datang.
Rumus
 FV n = PV (1+i) n
Keterangan :
FV = nilai uang masa depan periode ke n
PV = nilai sekarang
i    = suku bunga
n  = periode penggadaan
b) Nilai sekarang ( present value )
Perhitungan ini adalah melakukan perhitungan nillai sekarang dari sejumlah uang yang akan dibayar pada masa yang akan datang, atau menghitung nilai masa yang akan datang dengan keharusan berapa jumlah dana yang harus kita sediakan pada saat ini.
Rumus



             FV
PV = ----------
           (1+i)a

atau

                         1
FV = -----------
          (1+i)a

c) Anuitas ( annuity )
Perhitungan ini adalah suatu perhitungan pada rangkaian pembayaran dengan jumlah yang sama besar pada setiap interval pembayaran, dimana besar dan kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung kepada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga.
Rumus

Keterangan :
PV = nilai sekarang
i    = tingkat bunga per periodenya
n   = jumlah periode
A   = anuitas atau pembayaran per periode

Dalam perhitungan anuitas nilai masa sekarang maka kita juga dapat menghitung anuitas pada nilai masa yang akan datang.
Rumus
FV


d) Amortisasi
Perhitungan secara amortisasi umumnya lebih ditempatkan pada perhitungan utang, yaitu dimana perhitungzn utang untuk dibayar kembali dalam jumlah yang sama yang dilakukan secara periodik dari waktu ke waktu.


                PV
A=  ---------------------
          ( 1- (1+i )-a
       ---------------------
               i

No comments:

Post a Comment