Saturday, November 2, 2019

ANALISIS RASIO KEUANGAN dan PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN dan PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan I

Image result for unusa

Dosen Pengampu:
Ninnasi Mutaqiin , S.M.B., M.SM.
Di susun oleh :
1. M. Darphito S           (5130018041)
2. Umi Rosida              (5130018045)
3. Abdul Ghofar (5130018056)
4. Idfi Syahria A.            (5130018072)
5. Aldy Choirul A.          (5130018077)



PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NADHATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN 2019
BAB 3
ANALISIS RASIO KEUANGAN
1.Definisi Rasio
Rasio menurut Joel G. Siegel dan Jae K Shim merupakan  hubungan antara satu jumlah dengan jumlah lainnya. Dimana Agnes  Sawir menambahkan perbandingantersebut dapat memberikan gambaran relative tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan.
2. Definisi Rasio Keuangan atau Finansial Rasio
Merupakan suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang di anggap representatif untuk diterapakan.
3. Hubungan Rasio Keuangan dan Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan sebuah gambaran  kondisi keuangan sebuah perusahaan pada suatu periode tertentu baik dlam menyangkut penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator modal, likuiditas, dan profitabilitas. Kinerja keuangan bisa juga disebut sebagai analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan secara baik dan benar, kinerja keuangan juga merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan . Sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.
Rasio keuangan  pada dasarnya bermacam macam, hal ini tergantung dari kepentingan masing- sebuah perusahaan. Rasio keuangan atau yang dikenal dengan istilah finansial rasio ialah sebagai alat analisis sebuah perusahaan untuk membandingkan angka angka yang terdapat pada laporan keuangan dan juga untuk untuk melihat atau mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta menilai kinerja manajemen perusahaan tersebut dalam suatu periode tertentu.
Kesimpulan hubungan rasio keuangan dan kinerja keuangan adalah,  kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan sebuah perusahaan pada suatu periode tertentu, sedangkan rasio keuangan merupakan sebuah alat untuk menganalisis sebuah perusahaan tersebut. 
4.Manfaat  dan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan
Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan:
a.Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerjadan prestasi perusahaan.  
b.Analisis rasio keuangan sangat bermanfaaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan.
c.Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
d.Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.
e.Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi.
Disamping manfaat analisis rasio keuangan, maka secara umum ada 3 kelompok yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston?
1.Manajer merupakan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan meningkatkan operasi perusahaan
2.Analis kredit termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringatan obligasi membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya
3.Analis saham merupakan analis yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan proyek   pertumbuhan perusahaan
5. Keunggulan Analis rasio Keuangan
Menurut sofyan syafri harapan analisa rasio mempunyai keunggulan sebagai berikut:
a.Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
b.Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
c.Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.
Dipergunakannya analisis rasio keuangan dalam melihat suatu perusahaan akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan dan dapat dijadikan sebagai alat prediksi bagi perusahaan tersebut dimasa yang akan dating.
6. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan
a. Penggunaan rasio keuangan akan memberikan pengukuran yang realtif terhadap suatu perusahaan
b. Analisis rasio keuangan hanya dapat dijadikan sebagai peringatan awal dan bukan kesimpulan akhir
c. Setiap data yang diperoleh yang dipergunakan dalam menganalisis adalah bersumber dari laporan keuangan perusahaan.




7. Mengatasi Kelemahan Rasio Keuangan
Keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki dalam rasio keuangan memang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu,ada beberapa solusiyangdapatdilakukan dalam mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada. MenurutFahmi(2011:111) solusi yang dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan dalam rasio keuangan adalah:
1.Berdasarkan hal di atas yang mengatakan bahwa rasio keuanganmerupakan indikasi awal maka diperlukan analisis non keuangan yangperlu dilakukan dalam mengatasi kelemahan tersebut.
2.Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, hal selanjutnya yang perludilakukan adalah dengan membandingkan dimana hal ini berguna untukmelihat apa yang menjadi penyebab selisih yang ada. 
8. Cara Menganalisis Rasio Keuangan
Menurut Farah Margaretta penganalisaan rasio keuangan ada beberapa cara diantaranya:
A.Analisis Horizontal/Tren Analysis
Mebandingkan rasio rasio keuangan perusahaan dari tahun tahun yang lalu dengan tujuan agar dapat dilihat trend dari rasio rasio perusahaan selama kurun waktu tertentu
B .Analisis Vertikal
Membandingkan data rasio keuangan perusahaan dengan rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri untuk waktu yang sama
C. The du pon chart berupa bagan yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan antara ROI, Asset turnover, dan Profit Margin.
Adapun pengertian trend analysis menurut siegel dan shim adalah teknik peramalan yang mengandalkan data rangkaian waktu historis untuk meramalkan keadaan masa depan. Siegel dan HIM juga menambahkan,
“ Analisis ini meliputi penelitian tren equation (persamaan kecenderungan) yang benar yang akan sesuai dengan kecenderungan yang dijabarkan dari rangkaian data.

9. Rasio Keuangan Perspektif Akademisi dan Investor
Rasio keuangan sering di jadikan alat analisis untuk melihat kondisi kinerja keuangan suatu perusahaan.
A.Rasio keuangan prespektif akademisi
Adalah kalangan yang menggunakan rasio keuangan sebagai alat dalam penelitian,sehingga sudah menjadi kebiasaan para peneliti untuk melakukan penelitian secaraa dalam dan komperhensif. Dan tidak akan menggunakan cara yang sederhana.
B.Rasio keuangan prespektif insvestor
Infesvestor adalah mereka yang menerapkan konsep “think fast and decision fast” ialah mreka yang berpikir dengan cepat dan mengambil keputusan secara cepat. Karnafaktor tersebut investor menginginkan cara yang sederhana dan fleksibel namun tetap mendapat hasil yang di inginkan.
Chen dan Simerda (1981) menyatakan bahwa rasio keuangan merupakan bagian penting dalam mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan dari satu entitas. Sehingga sesuai dengan pernyataan di atas bahwa rasio keuangan yang di analisis adalah yang di anggap secara teoritis dan di sesuaikan dengan bukti empiris yang di peroleh serta di hubungkan dengan  untuk apa rasio keuangan tersebut di pergunakan dan di pertujukan.
rasio keuangan bagi investor yang paling dominan untuk dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kinerja suatu perusahaan:
1.rasio likuiditas
2.rasio slvabilitas
3.rasio profitabilitas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa llikuidnya suatu perusahaan. Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut likuid, sedangkan jika perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut ilikuid.
Cara menghitung
Rasio Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang dengan memakai semua aset atau asset menjadi penjamin utang yang menjadi konsep dasar akuntansi. Solvabilitas perusahaan penting untuk diketahui supaya tahu kemampuan perusahaan dalam  melunasi atau membayar semua pinjaman melalui jumlah aktiva yang dimiliki yang memengaruhi jenis jenis laporan keuangan. Perhitungan solvabilitas pada setiap perusahaan lebih mudah dilakukan jika sistem akuntansi memakai rasio yang tepat.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas.
 Cash Flow Liquidity Ratio = (kas + surat berharga + CF from operation) / Total Kewajiban Lancar





Bab IV
RUMUS DAN PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
1.Rasio Likuiditas
adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa llikuidnya suatu perusahaan. Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut likuid, sedangkan jika perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut ilikuid.
Rasio likuiditas secara umum ada 2 yaitu Current ratio dan Quick ratio.
A.Current Ratio
Rasio lancar adalah ukuran yang umum di gunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan satu perusahaan memenuhi kebutuan utang ketika jatuh tempo.dan analisis laporan keuanga hanya mampu memberi Analisa secara kasar.
Rasio lancar = total aktiva lancar / total kewajiban lancar
B.Quick ratio
Quick ratio serimh di sebut denga istilah rasio cepat rasio cepat adalah ukuran uji solvensi jangka pendekyang lebih teliti. dari Pada rasio lancar karena  pengambilannya mengeliminasi persediaan yang di anggap aktiva lancar yang sedikit tidak likuid dan kemungkinan menjadi sumber kerugian.
Quick ratio = (Total aktiva lancar-persediaan) / Total Kewajiban Lancar
C.Net working capital ratio
Adalah rasio modal kerja bersih modal kerja merupakan suatu ukuran dari likuiditas perusahaan. Sumber modal kerja adalah, pendapatan bersih, peningkatan kewajiban yang tidak lancar, kenaikan ekuitas pemegang saham, dan penurunan aktiva yang tidak lancar.

Current assets – current liabilitas

D. Cash flow liquidity ratio
Rasio likuiditas arus kas, menggunakan pembilang sebagai satu perkiraan sumber kas. Di dalam cash flow liquiditiy ratio ini bahwa jika rasio ini terjadi peningkatan maka itu menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengatasi berbagai pemasalahan kewajiban jangka pendeknya. Namun sebaliknya jika arus kas menunjukkan penurunan maka perusahaan akan bermasalah  atau harus menerapkan alternative lain.
Cash Flow Liquidity Ratio = (kas + surat berharga + CF from operation) / Total Kewajiban Lancar

2. Rasio Leverage
Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage (utang ekstrim) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut.
Rasio leverage secara umum ada 8 yaitu:
1.Debt to Total Assets atau Debt Ratio
Dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan, yaitu diperoleh dari perbandingan Total Liabilities (total utang) dibagi dengan Total Assets (total aset).
Debt to Total Assets= Total Liabilities/Total Assets
2.Debt to Equity Ratio
Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mendefinisikan Debt equity ratio sebagai “ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor.

Keterangan: Shareholders’ Equity (total modal sendiri) diperoleh dari total aset dikurangi total utang.
3.Times Interest Earned
Disebut juga dengan rasio kelipatan. Adapun rumus times interest earner adalah
Time Interest Earned= Earning Before Interest and Tax/Interest Expense
Keterangan:  
Earning Before Interest And Tax= Laba sebelum bunga dan pajak
Interest Expense= Beban bunga
Interest expense adalah biaya dana pinjaman pada periode yang berjalan yang memperlihatkan pengeluaran uang dalam laporan laba rugi. Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston menjelaskan, makin tinggi rasio kelipatan pembayaran bunga makin baik. Namun jika suatu perusahaan menghasilkan laba yang tinggi, tetapi tidak ada arus kas dari operasi, maka arus kas ini menyesatkan. Adapun rumus Times Interest Earned menurut Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston adalah  Time Interest Earned= Laba Operasi/ Beban Bunga.
4.Cash Flow Coverage
adalah rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya dengan arus kas operasi. Dengan kata lain, perhitungan ini menunjukkan betapa mudahnya arus kas perusahaan dari operasi dapat melunasi utangnya atau pengeluaran saat ini
Cash Flow Coverage= Aliran kas Masuk+Depreciation(penyusutan)+Fixed Cost+ Dividen Saham Preferen+Dividen Saham Preferen(1-Tax)(1-Tax)
5.Long-Term Debt to Total Capitalization
Disebut juga dengan utang jangka panjang/total kapitalisasi. Lon term merupakan sumber dana pinjaman yang dari utang jangka panjang seperti obligasi dan sejenisnya
Long-term debt/Long-term debt+Ekuitas pemegang saham
6.Fixed Charge Coverage
Disebut juga dengan rasio menutup beban tetap. Rasio menutup beban tetap adalah ukuran yang lebih luas dari kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetap dibandingkan dengan rasio kelipatan pembayaran bunga karena termasuk pembayaran beban bunga tetap yang berkenaan dengan sewa guna usaha.
Fixed Charge Coverage= Laba Usaha+Beban Bunga/(Beban Bunga + Beban Sewa)
7.Cash Flow Adequacy
Cash Flow Adequacy disebut juga dengan rasio kecukupan arus kas, kecukupan arus kas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menutup pengeluaran modal, utang jangka panjang, dan pembayarann deviden tiap tahunnya.
Cash Flow Adequacy = Arus kas dari aktivitas operasi/Pengeluaran Modal + Pelunasan utang + Bayar Deviden.
3. Rasio Aktiva
Rasio aktiva adalah rasio yang menggambarkan suatu perusahaan yang dimiliki guna menunjang aktivitas perusahaan, dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal.
Secara umum rasio aktivitas ada 4 (empat)
Inventory turnover
Rasio inventory  turnover ini melihat sejauh mana tingkat perputaran persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Adapun rumus inventory turnover (perputaran persediaan):
Cost of Good Sold
Average Investory
Cost of good sold = harga pokok penjualan
Average investory = rata- rata persediaan
Secara umum persediaan ada 3 jenis :
Persediaan dalam bentuk bahan/barang baku
Persediaan dalam bentuk bahan/barang setengah jadi atau proses
Persediaan daam bentuk barang/barang jadi
Kondisi perusahaan yang baik adalah dimana kepemilikan persediaan dan perputaran selalu berada dalam dalam kondisi yang seimbang, artinya jika perputaran persediaan kecil maka akan terjadi penumpukan barang dalam jumlah yang banyak di gudang sebaliknya jika perputaran terlalu tinggi maka jumlah yang tersimpan di gudang akan semakin kecil. Dengan begitu bagi pihak manajer produksi perlu menjaga keseimbangan dengan memahami kondisi pasar saat ini dan yang akan datang.
Day Sales Outstanding
Rasio day  sales outstanding disebut juga dengan rata-rata periode pengumpulan piutang.  Rasio ini mengkaji tentang bagaimana suatu perusahaan periode pengumpulan piutang yang akan terlihat. Adapun rumus day sales outstanding adalah:
Receivable
Credit Sales/360
Receivable         = piutang
Credit sales360  = penjualan kredit

Fixed Assets Turnover
Rasio fixed assets turnover disebut juga dengan perputaran aktiva tetap. Melihat suatu perusahaan memiliki tingkat perputarannya secara efektif. Dan memberikan dampak pada keuangan perusahaan. Adapun rumus fixed assets turnover adalah
Sales
Fixed Asset-net
Sales                   = penjualan
Fixed assets-net  = aktiva tetap neto
Total Asset Turnover
Total asset turnover disebut juga dengan perputaran asset. Sejauh mana keseluruhan asset yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif. Adapun rumus total asset turnover adalah:
Sales
Total Asset
Long Term Asset Turnover
Rasio long term asset turnover disebut juga dengan rasio perputaran asset jangka panjang.
Sales
Long term asset


4. Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.
Secara umum dibagi menjadi 4 :
a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Margin laba kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Laba kotor yang dipengaruhi oleh laporan arus kas memaparkan besaran laba yang didapatkan oleh perusahaan dengan pertimbangan biaya yang terpakai untuk memproduksi produk atau jasa. Rumus perhitungan laba kotor sebagai berikut.



Gros Profit Margin = (laba kotor/ total pendapatan) x 100%

b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Net profit margin atau margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari penjualan. Margin laba bersih ini disebut juga profit margin ratio. Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.
Rumus:
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak : Penjualan
c. Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio)
Tingkat pengembalian aset merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya atau total asset sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya bisa terlihat dari persentase rasio ini.
Rumus :
ROA = Laba Bersih : Total Aset
d. Return on Equity Ratio (Rasio Pengembalian Ekuitas)
Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam persentase. 
Rumus :
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas Pemegang saham
5. Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya di dalam industry dan dalam perkembangan ekonomi secara umum. Rasio ini dilihat dari berbagai segi yaitu dari segi sales ( penjualan ) , earning ofter tax  ( EAT) , laba perlembar saham, dividen perlembar saham , dan harga pasar perlembar saham

.6. Rasio nilai pasar
Rasio nilai pasar yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio ini mampu memberi pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan yang akan dilaksanakan masa yang akan datang
Earning per Share (EPS)
Earning per share merupakan pendapatan perlembar saham dengan bentuk pemberian keuntunggan yang diberikan kepada pada pemegang saham dari setiap lembar yang dimiliki. Adapun rumus Earning per share:

EPS = EAT
         J  
EPS = Earning pershare
EAT = Earning after tax atau pendapatan setelah pajak
J       = jumlah saham yang beredar
Prince Earning Ratio (PER) atau Rasio Harga Laba
Bagi para investor semakin tinggi price earning ratio maka pertumbuhan laba yang diharapakan juga akan mengalami kenaikan. Adapun rumus price earning ratio :

PER = MPS
           EPS
PER  = price earning ration
MPS = market price pershare atau harga pasar per saham
EPS = earning pershare atau laba perlembar saham
Book Value Per Share (BVS)
Adapun rumus book value per share (harga buku per saham)

Total shareholder’s equity – preferred stock
Common shares outstanding
Price Book Value (PBV)
Adapun rumus price book value (PBV)
Market pice per share
Book Value per Share
Divinden yield
Adapun rumus divinden yield atau hasil saham adalah:
Divinden per share
Market price per share



Divinden payout ratio
Adapun rumus divinden payout ratio atau pembayaran divinden adalah:
Divinden per share
Earning per share























No comments:

Post a Comment